PKS NEWS UPDATE:
« »

Rabu, 28 Desember 2011

Jakarta Butuh Politisi Yang Berjiwa Da’i

PKS Jakarta - silaturahimPemerintah wajib menyediakan prasyarat yang menjamin warga masyarakat untuk bebas beribadah. Prasyarat tersebut menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana, ialah rasa aman, keadilan dan kenyamanan atau kesejahteraan. Namun demikian tiga hal tadi juga harus didukung oleh sebuah semangat lain, yakni amar ma’ruf nahi munkar. Hal tersebut disampaikan Triwisaksana dalam acara Silaturahim Alim Ulama se-Jakarta di Grand Cempaka, Ahad lalu.
 
Menurut pria yang disapa Bang Sani ini, Jakarta memerlukan kehadiran ulama untuk menyeimbangkan gerak laju pembangunan fisik dengan pembangunan moral di ibukota. Pada prinsipnya, sebagai kota besar yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa, Jakarta  harus menghadapi kenyataan dengan menjadi sekuler yang berarti semakin bebas nilai. 
 
Selain itu lanjut Bang Sani, indikator pertumbuhan warga yang hanya dinilai lewat materi dan kebendaan, akan menjadikan kota-kota besar menjadi semakin materialitis. Disamping tentu saja munculnya ancaman demoralisasi terhadap jutaan warganya.
 
 Untuk itu, Ketua Balegda DPRD DKI Jakarta ini sangat mengharapkan sekali kontribusi alim ulama di Jakarta dalam memperbaiki moral masyarakat. Koreksi dan nasehat ulama pada pemerintah sejatinya memang harus menjadi hal yang rutin dilakukan. Dirinya pun berharap fungsi control ulama terhadap pemerintah (umaro’) jangan sampai hilang.
Dalam kesempatan silaturahim yang digagas oleh Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta, hadir pula Sekjen Dewan Da’wah Islamiyah KH Amlir Syaifa Yasin yang memberikan nasehat kepada sekitar 120-an ulama se-Jakarta yang hadir. Amlir menekankan pentingnya orang-orang yang mengambil jalan untuk menekuni agama (tafaqu fiddiin) untuk berperan sebagai pengingat para pengambil kebijakan seandainya ada aturan yang diterapkan melanggar nilai-nilai agama. “Ulama lah yang harus mengambil peran sebagai pengingat, agar jalan yang ditempuh umaro atau pemerintah tidak melenceng dari tujuan menyejahterakan ummat”, ujar Amlir.  Dirinya pun menegaskan pentingnya sinergi yang baik antara umaro dan ulama demi  harmoni kehidupan di masyarakat.
 
Sementara itu, KH Hamdan Rasyid MA dari Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta mengingatkan hadirin tentang bahaya laten yang disebarkan oleh musuh Islam. “Diantaranya memunculkan keragu-raguan di tengah ummat”, ujar Hamdan. Keragu-raguan tersebut adalah terhadap ulama, terhadap hadits dan juga keragu-raguan terhadap Al Qur’an. Hamdan mengakui saat ini, mudah sekali memunculkan keragu-raguan tersebut ditengah masyarakat yang sangat majemuk seperti Jakarta. Untuk itu, justru Hamdan memandang pentingnya ulama ikut ambil bagian di pemerintahan, asalkan untuk Izzul Islam Wal Muslimin. 
 
 Hal tersebut juga diaminkan oleh Amlir Syaifa Yasin yang menyatakan, “tak mengapa seorang da’I terjun menjadi politisi. Asalkan keda’ian-nya yang menuntun langkah kepolitisiannya!”
 
http://pks-jakarta.or.id
 
Follow : @pksmatraman
 

Hilmi Aminuddin : Bang Sani Memimpin, Jakarta Kembali Fitrah

PKS Jakarta : Jakarta akan sejahtera bila Jakarta kembali kepada fitrahnya, dan Jakarta akan kembali kepada fitrahnya, bila Triwisaksana memimpin Jakarta.
Demikian disampaikan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin padaacara Family Expo PKS di Kota Tua, Ahad (24/12).

Oleh karena itu, Hilmi meminta warga Jakarta untuk mendukung Triwisaksana pada pilkada 2012 mendatang, agar Jakarta kembali kepada fitrahnya.
Pada kesempatan itu, Hilmi juga menyatakan bahwa kunci kunci kesejahteraan dan keberhasilan hidup manusia adalah bila tiap-tiap anggota keluarga kembali pada fitrahnya.

“Pangkal kerusakan sebuah rumah tangga  karena suami dan isteri lupa akan fitrahnya. Bila ingin keluarga hidup normal, kembalikan seluruh peran hidup kepada fitrahnya,” tegas Hilmi.

Pada kesempatan yang sama, Triwisaksana atau yang biasa dengan sebutan Bang Sani ini, mengatakan bahwa PKS akan memikirkan kepentingan para ibu dan kaum perempuan melalui pemberian anggaran pemberdayaan perempuan dengan porsi lebih besar. “Bila PKS masuk dalam pemerintahan, Insya Allah anggaran bagi pemberdayaan perempuan akan tiga kali lipat lebih besar,” tegas Sani. (adine)

http://pks-jakarta.or.id

Follow : @pksmatraman

 


Sabtu, 24 Desember 2011

Ini Pejabat yang Tak Sungkan Berdesakan di KRL

Jakarta - Di jam-jam sibuk, umumnya kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek disesaki penumpang. Rupanya sedikit dari banyaknya pejabat di negeri ini tidak sungkan menggunakan KRL dan transportasi umum lainnya. Siapa saja?

Rabu, 21 Desember 2011

7 Arahan Ustadz Hilmi Aminuddin

Situasi yang kita hadapi sekarang adalah mata rantai dari ujian-ujian dakwah sebelumnya. Adalah sunatullah bahwa akan ada terus rekayasa untuk mengkerdilkan dakwah. Namun yang penting adalah bagaimana kemampuan kita untuk membuktikan dengan kerja nyata.

Kita sebagai dai dan daiyah diperintahkan oleh Allah SWT jika menghadapi sesuatu yang sulit, yang menghimpit, cepat kembali kepada Allah (fafirruu ilallah..). Kemudian selesaikan dengan mentadabburi konsep Allah. “Afala yatadabbarunal Qur’an am ‘ala quluubin aqfaluha.”

Dari tadabur ayat-ayat Allah ini, maka dalam menghadapi berbagai masalah, ancaman dan makar, maka kita harus memiliki bekalan-bekalan yakni:

(1) Atsbatu mauqifan (menjadi orang yang paling teguh pendirian/paling kokoh sikapnya)

• At-Tsabat (keteguhan) adalah tsamratus shabr (buah dari kesabaran).
• Famaa wahanuu lima ashobahum fii sabiilillahi waaa dhoufu wamastakanuu…
• “…mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah. Allah menyukai orang-orang yang sabar…” (3:146)
• Keteguhan itu membuat kita tenang, rasional, obyektif dan mendatangkan kepercayaan Allah untuk memberikan kemenangan kepada kita.
• Keteguhan sikap kadang-kadang menimbulkan kekerasan oleh karenanya perlu diimbangi dengan yang kedua.

(2) Arhabu shadran (paling berlapang dada)

• Bukan paling banyak mengelus dada.
• Silakan bicara tetapi silakan buktikan.
• Jika tidak ada lapang dada akan timbul kekakuan.

(3) A’maqu fikran (pemikiran yang mendalam)

• Mendalami apa yang terjadi.
• Jangan terlarut pada fenomena, tetapi lihatlah ada apa di balik fenomena tsb.
• Ketika kita merespon pun akan objektif.
• Respon-respon kita objektif, terukur, mutawazin (seimbang).
• Pemikiran yang mendalam kadang-kadang membuat kita terjebak pada hal yang sektoral, maka harus segera diimbangi pula dengan yang bekal keempat:

(4) Ausa’u nazharan (pandangan yang luas)

• Temuan sektoral perlu dicari.

(5) Ansyathu amalan (paling giat dalam bekerja)

• Sambil merespon sesuai dengan kebutuhan tetap kita harus giat bekerja.
• Orang-orang tertentu saja yang menangani, selebihnya harus terus bergerak dalam kerangka amal jamai. Energi kita harus prioritas untuk membangun negeri.
• Bekerja untuk Indonesia di segala sektor, struktur sampai tingkat desa, dan kader-kader yang mendapat amanah di pemerintahan. Fokuskan semua bekerja.

(6) Ashlabu tanzhiman (paling kokoh strukturnya)

• Kita jamaah manusia, ada kekurangan, ada kesalahan. Kita harus rajin membersihkannya. Seorang muslim ibarat orang yang tinggal di pinggir sungai dan mandi lima kali sehari. Jika sudah begitu, pertanyaannya: “Masih adakah daki-daki kita?”
• Allah berfirman “wa qul jaal haq wa zahaqal bathil”. Secara fitrah jika al Haq muncul, maka kebatilan akan lenyap, oleh karena itu teruslah hadirkan al Haq dan mobilisir potensi kebaikan. Jika kita lengah mendzohirkan al-haq maka kebatilan yang tadinya marjinal akan tampil dan al-haq terbengkalai.
• Hidup berjamaah adalah untuk memobilisir potensi-potensi kebaikan.

(7) Aktsaru naf’an (paling banyak manfaatnya)

• Khoirunnas anfa’uhum linnas.
• Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
• Buktikan bahwa jamaah ini banyak manfaatnya sehingga berhak mendatangkan pertolongan Allah dan pertolongan kaum Mukminin.

Jika tujuh hal itu dilakukan untuk menghadapi tantangan dan rekayasa, insya Allah dakwah ini akan semakin kokoh dan semakin diterima untuk menghadirkan kebajikan-kebajikan yang diharapkan oleh seluruh bangsa.

*Disampaikan dalam Acara DPW PKS Jabar di Lembang, 19 Maret 2011

*posted: pkspiyungan.blogspot.com

Semarak Hari Ibu, PKS DKI Jakarta Gelar Family Expo

Dalam rangka menyemarakan peringatan Hari Ibu pada 22 Desember nanti, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta menggelar acara Family Expo tingkat DPD se DKI Jakarta, Minggu (18/12).

Untuk DPD PKS Jakarta Selatan akan menggelar Festival Perempuan se-DPD dengan rangkaian acara seperti Qosidah, Bazaar, dan lima perlombaan lainnya. Setiap DPC PKS yang ada di Jakarta Selatan harus menampilkan produk Pos Wanita Keadilan (Pos WK). Adapun tempat pelaksanaannya terletak di Kampung Kandang Jagakarsa. Peresmian untuk Family Expo akan dibuka langsung oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana pada pukul 7.30. Acara ini akan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB.

Usai pembukaan di DPD PKS Jakarta Selatan, Bang Sani sapaan akrab wakil DPRD DKI Jakarta tersebut giliran membuka acara berikutnya di DPD PKS Jakarta Barat pada pukul 9.00 WIB. Usai pembukaan, pelbagai jenis perlombaan pun telah menanti semangat warga Jakarta barat.

Berbagai acara telah disiapkan dalam Family Expo Jakarta Barat seperti lomba menulis surat cinta dari suami kepada isterinya. Hal ini bertujuan untuk menambah keharmonisan dalam sebuah keluarga. Pasalnya, pasca menikah seorang suami kini tak lagi membuat surat cinta untuk sang isteri. Dengan demikian, surat cinta ini menjadi momen nostalgia sang suami kepada isteri.

Berikutnya adalah lomba memasak nasi goreng yang diikuti oleh seluruh Badan Pengurus Harian DPD dan DPC Jakarta Barat. Memasak memang sudah biasa, tapi akan lebih menarik jika para pengurus PKS dan masyarakat akan beradu kreatifitas dalam mengolah rasa untuk sebuah nasi goreng.

Sebuah acara keluarga belum lengkap jika tidak melibatkan seorang anak. Dalam acara ini telah disiapkan lomba mewarnai untuk anak. Alhasil, anak para kader dan simpatisan ini akan beradu kreatifitas dalam mewarnai sebuah gambar.

Tak kalah menarik, untuk membangkitkan semangat perempuan acara Family Expo yang digelar oleh DPD PKS Jakarta Barat ini menyediakan lomba produk Pos Wanita Keadilan (Pos WK), lomba antar Rumah Keluarga Indonesia (RKI).

Kemudian DPD PKS Jakarta Timur dan Jakarta Pusat menyusul dengan agenda yang sama di daerah masing-masing.

DPD PKS Jakarta Utara menyelenggarakan acara Family Expo ini pada Sabtu (24/12) di Taman Fatahilah, Kota. Dengan tema yang sama dan akan di buka secara resmi pula oleh Bang Sani.

http://www.pk-sejahtera.org

Jumat, 16 Desember 2011

Haneya : Hamas Konsisten Dalam Perjuangan Palestina

Islamedia - Perdana menteri Palestina, Ismael Haneya menegaskan, Hamas tetap berpegang teguh pada perlawanan dan perjuangan bersenjata untuk membebaskan seluruh wilayah Palestina.

Pada sambutanya dalam acara peringatan berdirinya gerakan Hamas di Gaza Haneya mengatakan, mereka berkata bahwa Hamas telah mangkir dari jalan perlawanan. Maka hari ini kita katakan secara jelas dan terang benderang bahwa perlawanan dan perjuangan bersenjata merupakan pilihan setrategis untuk membebaskan semua wilayah Palestina dari laut Tengah hingga sungai Jordania.

Haneya menambahkan, Hamas lahir dari rahim bangsa Palestina yang 24 tahun lalu merupakan rangkaian panjang dari proses pendidikan, pemantauan dan da’wah di madrasah Ikhwanul Muslimin Palestina dalam menghadapi tantangan yang ada.

Hamas lahir bersama meletusnya intifadah pertama. Ia bersama anak-anak, wanita dan orang beserta elemen-elemen lain bersatu padu dalam meletuskan intifadah pertama dan terus berlanjut selama tujuh tahun berhadap-hadapan dengan penjajahan. Ini adalah misi kami, oleh karenanya kelahiran hamas bersamaan dengan intifadah. Hamas bukan hanya gerakan di tataran lintasan dan tidak juga sebuah gerakan yang memungkinkan bagi siapa saja melaluinya.

Saat ini Hamas menjadi sebuah gerakan yang terpercaya dan sebagai pemegang amanah hak-hak rakyat Palestina serta prinsip-prinsip ummat. Hingga saat ini Hamas tidak pernah mengatakan, bahwa Palestina hanya terdiri dari Gaza dan Tepi Barat atau Al-Quds timur saja. Hamas juga tidak pernah mengatakan, bahwa para pengungsi mungkin bisa kembali dengan solusi adil dan kesepakatan. Hamas saat ini merupakan pionir dalam supremasi hokum bersinergi dengan perjuangan perlawanan. [IFP/asy]

http://www.islamedia.web.id

Kamis, 15 Desember 2011

PARTAI MASA DEPAN

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang lahir dengan nama Partai Keadilan memiliki cita-cita besar untuk berperan dalam membangun peradaban manusia Indonesia. Dengan jargon atau syi’ar “Bersih, Peduli dan Profesional”, Partai ini berharap kader-kadernya yang berada di panggung eksekutif, legislatif dan yudikatif agar mampu mempertahankan makna slogan atau syi’ar ini dalam diri mereka sendiri dan di tengah-tengah kerja-kerja politik dalam rangka menata kehidupan berbangsa dan bernegara. meskipun batu sandungan bertebaran di jalan panjang kerja-kerja dakwah dan ada diantara kader-kader Partai ini ada yang jatuh dalam perangkap jaring laba-laba strategis orang lain.

Rakyat, masyarakat dan khususnya ummat Islam harus menyadari dan memahami bahwa PKS adalah saat ini satu-satunya Partai Islam yang paling terbesar. Partai yang basis pemilihnya adalah ummat Islam, sangat konsen pada nilai syumuliah (komprehensif) islam dalam melakukan pembinaan terhadap kader-kadernya. Tidak hanya fokus kepada ruhiah saja, tapi juga menyentuh fikriah, jasadiah, ijtima’iah (sosial), siyasiah dan iqtishodiah. Partai ini beda dengan Partai-partai yang lain dalam mengelola dan membina kader dan konstituennya. Di sisi ruhiah, Partai ini selalu mengingatkan para kader dan simpatisan untuk selalu menghidupkan sunnah shaum “Yaumil Bidh” tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan Qomariah. selain shaum, juga menganjurkan mereka untuk mengotimalkan dalam pekan “Yaumil Bidh” ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti tilawah lebih dari 1 juz, menjaga sholat Rawarib, selalu berdzikir pagi dan sore, senantiasa memelihara Qiamul lail dan witir.

Sebenarnya program ini, sangat tepat untuk menjaga kondisi ruhiah para kader untuk terus mempertahankan dan mengokohkan nilai-nilai islam dalam diri mereka. dan sekaligus sebagai control terhadap jalannya slogan “Bersih, Peduli dan Profesional” dalam menjalankan kerja-kerja sosial politik.

Makna Islam, yang dipahami oleh Partai ini adalah Islam yang merupakan sistem atau nilai yang “Syaamil Mutakaamil” (komprehensif dan integral). Islam adalah Negara dan Tanah Air atau Pemerintahan dan Ummat, akhlak dan kekuatan atau kasih sayang dan keadilan, wawasan dan undang-undang atau keilmuan dan peradilan, kekayaan dan materi atau pendapatan dan kecukupan, Islam juga perjuangan dan dakwah atau tentara dan fikrah sebagaimana ia juga merupakan aqidah yang murni dan ibadah yang benar. hal inilah yang menjadikan Partai ini tidak hanya bekerja pada saat pemilu atau pilkada saja. dan tidak hanya fokus pada kegiatan-kegiatan politik saja akan tetapi melakukan kerja-kerja yang mencerminkan syumuliah Islam itu sendiri tanpa henti tanpa kenal waktu. bekerja untuk Indonesia, berkarya untuk Negeri ini dan semua untuk kemajuan bangsa dan ummat. inilah cerminan fikrah yang diusung oleh Partai di manapun dan kapanpun;

دعوة سلفية و طريقة سنية وحقيقة صوفية وهيئة سياسية وجماعة رياضية ورابطة علمية ثقافية وشركة
قتصادية وفكرة اجتماعية

http://www.tolhah.com/

Rabu, 14 Desember 2011

Makna dari Sebuah Amanah

dakwatuna.com – “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS Al-Anfaal 27).

Ayat ini mengaitkan orang-orang beriman dengan amanah atau larangan berkhianat. Bahwa di antara indikator keimanan seseorang adalah sejauh mana dia mampu melaksanakan amanah. Demikian pula sebaliknya bahwa ciri khas orang munafik adalah khianat dan melalaikan amanah-amanahnya. Amanah, dari satu sisi dapat diartikan dengan tugas, dan dari sisi lain diartikan kredibilitas dalam menunaikan tugas. Sehingga amanah sering dihubungkan dengan kekuatan. Firman Allah:

“Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (QS Al-Qhashash 27)

Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata: ”Oleh karena itu wahai ikhwan kuatkanlah keimanan dan ruhiyah kalian, kuatkanlah ilmu dan tsaqafah kalian serta kuatkanlah fisik dan segala sarana yang dapat digunakan untuk memikul amanah. Dan Allah memerintahkan kepada kita untuk mempersiapkan segala bentuk kekuatan”.

Hidup ini tidak lain dari sebuah safari atau perjalanan panjang dalam melaksanakan amanah dari Allah. Dalam hidupnya manusia dibatasi oleh empat dimensi, bumi tempat beramal, waktu atau umur sebagai sebuah kesempatan beramal, nilai Islam yang menjadi landasan amal dan potensi diri sebagai modal beramal. Maka orang yang bijak adalah orang yang senantiasa mengukur keterbatasan-keterbatasan dirinya untuk sebuah produktivitas yang tinggi dan hasil yang membahagiakan. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa sadar bahwa detik-detik hidupnya adalah karya dan amal shalih. Kehidupannya di dunia sangat terbatas sehingga tidak menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang sepele, remeh apalagi perbuatan yang dibenci (makruh) dan haram.

Amanah pertama yang harus dilakukan adalah Amanah Fitrah manusia, dimana makhluk lain enggan dan menolak menerimanya. Ia adalah amanah hidayah, ma’rifah dan iman kepada Allah atas dasar niat, kemauan, usaha dan orientasi. Amanah berikutnya adalah Amanah Syahadah (Kesaksian). Pertama, berupa kesaksian diri agar menjadi cermin bagi agamanya. Kedua, berupa kesaksian dakwah agar menyampaikan agama kepada manusia. Ketiga, berupa kesaksian agar menerapkan manhaj dan syariah Islam di bumi Allah.

Dan amanah itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Pertanyaan akan ditujukan atas amanah yang dibebankan kepada kita. Barangsiapa yang menunaikan amanah sekecil apapun, niscaya akan dilihat Allah. Dan barangsiapa yang melalaikan amanah sekecil apapun niscaya akan dilihat. Manusia tidak akan dapat lari dari tanggungjawab itu. Karena tempat yang ditinggali adalah bumi Allah, umur yang dimiliki adalah ketentuan Allah, potensi yang ada adalah anugerah Allah dan nilai Islam adalah tolok ukur dari pelaksanaan amanah tersebut. Kemudian mereka akan datang menghadap Allah.

Oleh karena itu sekecil apapun amanah yang dilaksanakan, maka memiliki dampak positif berupa kebaikan. Dan sekecil apapun amanah yang disia-siakan, niscaya memiliki dampak negatif berupa keburukan. Dampak itu bukan hanya mengenai dirinya tetapi juga mengenai umat manusia secara umum. Seorang mukmin yang bekerja mencari nafkah dengan cara yang halal dan baik, maka akan memberikan dampak positif berupa ketenangan jiwa dan kebahagiaan bagi keluarganya. Lebih dari itu dia mampu memberi sedekah dan infak kepada yang membutuhkan. Sebaliknya seorang yang menganggur dan malas akan menimbulkan dampak negatif berupa keburukan, terlantarnya keluarga, kekisruhan, keributan dan beban bagi orang lain.

Kesalahan kecil dalam menunaikan amanah akan menimbulkan bahaya yang fatal. Bukankah terjadinya kecelakaan mobil ditabrak kereta, disebabkan hanya karena sopirnya lengah atau sang penjaga pintu rel kereta tidak menutupnya? Bahaya yang lebih fatal lagi jika amanah dakwah tidak dilaksanakan, maka yang terjadi adalah merebaknya kemaksiatan, kematian hati, kerusakan moral dan tatanan sosial serta kepemimpinan di pegang oleh orang yang bodoh dan zhalim.

Perjalanan dakwah telah menorehkan pengalamannya betapa kesalahan dalam melaksanakan amanah mengakibatkan kerugian dan musibah. Pada saat perang Uhud, Rasulullah saw. memerintahkan satu pasukan pemanah untuk tetap berjaga di bukit Uhud dan tidak meninggalkan pos itu. Tetapi, ketika pasukan perang umat Islam sudah di ambang kemenangan, dan sebagian yang lain bersorak sambil memunguti rampasan perang, maka pasukan pemanah pun tergoda dan ikut-ikutan mengambil rampasan perang itu. Akhirnya pasukan kafir berhasil memukul mundur pasukan umat Islam, dan rampasan perang pun raib dari tangan mereka. Lebih tragis dari itu adalah darah segar berceceran dari muka Rasulullah saw, akibat amanah yang dilalaikan.

Harta, wanita dan kekuasaan memang merupakan sarana yang paling ampuh digunakan syetan untuk menggoda orang beriman agar melalaikan amanah, bahkan meninggalkannya sama sekali. Betapa sebagian dai yang ketika tidak memiliki sarana harta yang cukup dan tidak ada kekuasaan yang disandangnya, begitu istiqamah menjalankan amanah dakwah. Tetapi setelah dakwah sudah menghasilkan harta dan kekuasaan, amanah dakwah itu ditinggalkan dan bahkan berhenti dari jalan dakwah dan futur dalam barisan jamaah dakwah!

Oleh karena itu waspadalah terhadap harta, wanita dan kekuasaan! Itu semua hanya sarana untuk melaksanakan amanah dan jangan sampai menimbulkan fitnah yang berakibat pada melalaikan amanah. Dibalik dari menunaikan amanah terkadang ada bunga-bunga yang mengiringinya, harta yang menggiurkan, wanita yang menggoda sehingga orang yang beriman harus senantiasa menguatkan taqarrub illallah dan istianah billah.

Amanah adalah perintah dari Allah yang harus ditunaikan dengan benar dan disampaikan kepada ahlinya. Allah Taala berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS An-Nisaa 58)

Amanah yang paling tinggi adalah amanah untuk berbuat adil dalam menetapkan hukum pada kepemimpinan umat. Pahala yang paling tinggi adalah pahala dalam melaksanakan keadilan sebagai pemimpin umat. Begitulah sebaliknya, bahaya yang paling tinggi adalah bahaya melakukan kezhaliman pada saat memimpin umat. Kezhaliman pemimpin akan menimbulkan kehancuran dan kerusakan total dalam sebuah bangsa. Maka kezhaliman pemimpin merupakan sikap menyia-nyiakan amanah yang paling tinggi.

Hidup adalah pilihan-pilihan. Dan pilihan melaksanakan amanah adalah konsekuensi sebagai manusia, konsekuensi sebagai muslim dan konsekuensi sebagai dai. Oleh karenanya sandaran yang paling baik adalah Allah, teman yang paling baik adalah orang-orang yang shalih dan kelompok yang paling baik adalah jamaah Islam. Maka kuatkan hubungan dengan Allah dan tingkatkan ukhuwah Islamiyah niscaya kita akan sukses melaksanakan amanah itu, sebesar apapun. Marilah kita melaksanakan amanah yang diberikan Allah kepada kita dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Marilah kita melaksanakan amanah yang dibebankan jamaah kepada kita dengan penuh kesabaran dan lapang dada. Marilah kita melaksanakan amanah umat dengan penuh keseriusan dan tanggungjawab. Dan semuanya akan ditanya, siapkah kita ? Jika tidak, maka akan terjadi kehancuran dan kerusakan

Amanah Kepemimpinan

Dan dari Jabir RA berkata, tatkala Nabi SAW berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata: “Kapan terjadi Kiamat?” Rasulullah SAW terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata: Rasulullah SAW mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya. Berkata sebagian yang lain: Rasul SAW tidak mendengar”. Setelah Rasulullah SAW menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya: ”Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata orang Badui itu: ”Saya wahai Rasulullah saw.” Rasul SAW berkata: ”Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah Kiamat”. Bertanya: ”Bagaimana menyia-nyiakannya?”. Rasul SAW menjawab: ”Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah Kiamat” (HR Bukhari)

Hadits ini sebuah peringatan dari Rasul SAW agar amanah itu diberikan kepada ahlinya. Dan puncak amanah adalah amanah dalam kepemimpinan umat. Jika pemimpin umat tidak amanah berarti kita tinggal menunggu kiamat atau kehancuran. Dan Indonesia adalah contoh riil dari sebuah negara yang selalu dipimpin oleh orang yang tidak amanah.

Ciri-Ciri Pemimpin yang Tidak Amanah, adalah sbb:

Pertama, pemimpin yang tidak memenuhi syarat keahlian. Syarat pemimpin yang disepakati ulama Islam adalah ; Islam, baligh dan berakal, lelaki, mampu (kafaah), merdeka atau bukan budak dan sehat indra dan anggota badannya. Pemimpin yang tidak memiliki syarat keahlian pasti tidak amanah. Seorang wanita yang menjadi pemimpin sebuah negara atau bangsa pasti tidak amanah. Karena dia melakukan yang bukan haknya dan pasti kepemimpinannya dilakukan berdasarkan hawa nafsu dan kepentingan-kepentingan dunia lainnya dan bukan berdasarkan niat yang tulus untuk beribadah kepada Allah.

Jika orang bodoh, tidak berakal, tidak sehat dan tidak mampu memimpin pasti tidak amanah, karena dia tidak mengerti apa yang seharusnya dikatakan dan diperbuat. Dan pasti dia akan diperalat oleh orang dekatnya atau kelompoknya. Dia tidak mampu melakukan tugas-tugas yang berat karena cacat. Dia lebih banyak berbuat untuk dirinya daripada untuk rakyatnya.

Kewajiban kita wahai saudaraku yaitu menyesuaikan pemimpin bangsa yang ada dengan syarat-syarat yang dituntut dalam Islam. Jika tidak maka kita semua berdosa, bahkan dosa besar. Kita semua harus berjihad untuk mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan Islam. Dan kita semua harus melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar jika ada pemimpin yang tidak sesuai dengan syarat dalam Islam. Bahkan Rasulullah SAW menyebutkan jihad yang paling utama, beliau bersabda:

“Seutama-utamanya jihad adalah kalimat yang benar kepada penguasa yang zhalim” (HR Ibnu Majah, Ahmad, At-Tabrani, Al-Baihaqi dan An-Nasai).

Hadits yang lain:

”Penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdil Muthallib dan seorang yang bangkit menuju imam yang zhalim ia memerintahkan dan melarang sesuatu lalu dibunuhnya” (HR Al-Hakim)

Kedua, mementingkan diri sendiri, keluarga dan kelompoknya. Pemimpin yang amanah berarti melaksanakan segala kepemimpinannya untuk semua rakyat dan bangsanya, bukan hanya untuk diri sendiri, keluarga dan kelompoknya. Menegakkan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Mengembangkan kekayaan negeri untuk kepentingan rakyatnya, bukan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga dan kelompoknya saja. Apalagi dikorbankan kepada bangsa asing dan mengorbankan rakyat dan negaranya.

Ketiga, zhalim. Pemimpin yang tidak amanah bersifat zhalim, karena dia melaksanakan kepemimpinan itu bukan untuk melaksanakan amanah, tetapi untuk berkuasa dan memiliki segala kekayaan negeri sehingga dia akan berbuat zhalim kepada rakyatnya. Yang dipikirkan adalah kekuasaannya dan fasilitas dari kekuasaan itu, tidak peduli rakyat menderita dan sengsara bahkan tidak peduli tumpahnya darah rakyat karena kezhalimannya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya akan datang di tengah-tengah kalian para pemimpin sesudahku, mereka menasihati orang di forum-forum dengan penuh hikmah, tetapi jika mereka turun dari mimbar mereka berlaku culas, hati mereka lebih busuk daripada bangkai. Barangsiapa yang membenarkan kebohongan mereka dan membantu kesewenang-wenangan mereka, maka aku bukan lagi golongan mereka dan mereka bukan golonganku dan tidak akan dapat masuk telagaku. Barangsiapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu kesewenang-wenangan mereka maka ia. adalah termasuk golonganku dan aku termasuk golongan mereka, dan mereka akan datang ke telagaku.” (HR. At-Thabrani)

Keempat, menyesatkan umat. Pemimpin yang tidak amanah akan melakukan apa saja untuk menyesatkan umat. Mereka membeli media masa untuk menayangkan adegan yang menyesatkan, rusak dan kotor. Pemimpin yang seperti ini adalah pemimpin yang berbahaya, bahkan lebih berbahaya dari Dajjaal –laknatullah-. Rasul SAW bersabda:

“Selain Dajjaal ada yang lebih aku takuti atas umatku dari Dajjaal; yaitu para pemimpin yang sesat” (HR Ahmad).

Kelima, kehancuran dan kerusakan seluruh tatanan sosial masyarakat. Pemimpin yang tidak amanah akan mengakibatkan kiamat. Kiamat berarti dominannya seluruh bentuk kemaksiatan, seperti kemusyrikan, sihir dan perdukunan, zina dan pornografi, minuman keras dan NARKOBA, pencurian dan korupsi, pembunuhan dan kekerasan, dll.

Dengan demikian kita harus memunculkan pemimpin yang adil, yaitu pemimpin yang senantiasa menegakkan keadilan dan berbuat untuk kemaslahatan rakyatnya di dunia dan di akhirat. Kita harus berjihad untuk sebuah proses lahirnya pemimpin yang adil, kita harus menyiapkan ibu-ibu yang akan mencetak pemimpin yang adil, kita harus menyiapkan sarana untuk terciptanya pemimpin yang adil, kita harus berdakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar sehingga mendapatkan pemimpin yang adil.

“Dan kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya itu”. Umar bin Khathab RA berkata: Jika ada sebuah keledai yang jatuh di Irak, maka aku akan ditanya di hadapan Allah Taala, kenapa engkau tidak memperbaiki jalan itu”

Doa kita adalah doa yang diabadikan dalam Al-Qur’an:

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa”.

Rasulullah SAW bersabda:

“Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah di hari yang tiada perlindungan, kecuali perlindungan Allah: Imam yang adil….” (Muttafaqun ‘alaihi)

“Sehari bersama imam yang adil lebih baik dari ibadah seorang lelaki 60 tahun. Dan hukum hudud yang ditegakkan di muka bumi dengan benar lebih bersih dari hujan yang turun selama 40 tahun” (HR At-Thabarani dan Al-Baihaqi)

“Tiga kelompok yang tidak ditolak doanya: Imam adil, orang yang berpuasa sampai berbuka dan doa orang yang tertindas” (HR Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.

“Manusia yang paling dicintai Allah dan yang paling dekat kedudukannya di hari kiamat adalah imam yang adil. Dan manusia yang paling dibenci Allah dan paling keras azabnya adalah imam yang zhalim” (HR Ahmad, At-Tirmidzi dan al-Baihaqi)

(SSC/iman santoso)

Sumber: www.dakwatuna.com

Senin, 12 Desember 2011

Belanja Bareng Anak Yatim

Hari Ahad kemarin bertepatan dengan tanggal 15 Muharram 1433 H / 11 Desember 2011, DPC PKS Matraman mengadakan acara Belanja Bareng Anak Yatim ke salah satu Supermarket di Rawamangun.

Acara yang di galang dalam rangka Lebaran Anak Yatim ini menyertakan kurang lebih 100 anak yatim yang tersebar di 6 kelurahan di wilayah Matraman.

Dalam sambutannya, ketua panitia Ali Hasan Basri mengatakan bahwa diantara salah satu sunnah Rasulullah adalah menyayangi anak2 yatim. Oleh karenanya acara ini dibuat untuk menyenangkan mereka sekaligus ‘sedikit’ membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sekitar pukul 9 pagi para peserta Belanja Bareng Yatim pun tiba di Supermarket dengan mengendarai 4 buah Metro Mini. Kemudian mereka dengan antusias segera mengambil trolly dan masuk ke dalam Supermarket.

Setelah berbelanja segala macam barang keperluan yang sudah di pandu oleh masing2 pendampingnya, merekapun menuju tempat kasir. Dan para panitia telah siap untuk membayar setiap belanjaan mereka dengan budget Rp. 150.000,- per orangnya.

Akhirnya pada pukul 11 para anak yatim dan para pendampingnya bergegas menuju mobil untuk kembali ke rumahnya masing2. Tampak senyum kebahagiaan terpancar dari wajah mereka seolah berkata “ Terima Kasih ya PKS, memang kalianlah yang peduli kepada kami. Semoga di lain waktu kami bisa berbelanja lagi di sini..” (basri)

Jumat, 09 Desember 2011

Gerhana Bulan

Diberitakan bahwa pada Sabtu petang depan (10 Desember 2011) akan terjadi gerhana bulan total (Di Saudi sekita pukul 17.00, sedangkan di Indonesia antara pukul 18.00 hingga 24.00- Lihat link ini dan link ini). Secara ilmiah proses kejadian alam ini dapat dipelajari dan diketahui. Lalu bagaimana perspektif syariah memandangnya? Berikut sedikit uraian tentang gerhana matahari atau bulan dalam tinjauan syariat. Semoga bermanfaat. Istilah Secara istilah, gerhana matahari dan bulan disebut dengan istilah kusuf (كسوف) atau khusuf (حسوف). Kedua kata tersebut merupakan sinonim yang berarti perubahan pada keduanya dan berkurangnya cahaya padanya. Secara sederhana kita mengartikannya dengan istilah: Gerhana. Ada pula yang mengatakan bahwa istilah kusuf untuk matahari sehingga disebut 'kusuf asy-syams' (gerhana matahari) sedangkan khusuf untuk bulan, sehingga dikatakan 'khusuf al-qamar' (gerhana bulan). Hikmah Dibalik Peristiwa Gerhana Banyak cerita khurafat dan tahayyul beredar di masyarakat seputar terjadinya gerhana. Namun syariat telah menyatakan dengan tegas nilai-nilai yang terkandung dibalik terjadinya peristiwa tersebut. Di antaranya adalah: 1- Menunjukkan salah satu keagungan dan kekuasaan Allah Ta'ala yang Maha mengatur alam ini. 2- Untuk menimbulkan rasa gentar di hati setiap hamba atas kebesaran Allah Ta'ala dan azab-Nya bagi siapa yang tidak taat kepada-Nya. Rasulullah saw bersabda, إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَصَلُّوا (رواه البخاري "Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian seseorang atau karena kehidupannya. Akan tetapi keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Jika kalian menyaksikannya, maka hendaklah kalian shalat." (HR. Bukhari) Dalam redaksi yang lain, Bukhari juga meriwayatkan, إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ "Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya tidak gerhana karena kematian seseorang atau karena kehidupannya.. Akan tetapi Allah hendak membuat gentar para hamba-Nya." (HR. Bukhari) Disamping hal ini juga mengingatkan seseorang dengan kejadian hari kiamat yang salah satu bentuknya adalah terjadinya gerhana dan menyatunya matahari dengan bulan, seperti Allah nyatakan dalam surat Al-Qiyamah: 8-9. وَخَسَفَ الْقَمَرُ . وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (سورة القيامة "Dan apabila bulan telah hilang cahayanya. Dan Matahari dan bulan dikumpulkan." (QS. Al-Qiyamah: 8-9) Shalat Gerhana Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan shalat apabila mereka menyaksikan peristiwa gerhana, baik matahari maupun bulan, sebagaimana diisyaratkan dalam hadits di atas, juga sebagaimana riwayat adanya perbuatan Rasulullah saw tentang hal tsb. Para ulama menyimpulkan bahwa hukum shalat gerhana adalah sunah. Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa sunahnya shalat gerhana merupakan ijma ulama (Lihat: Syarah Muslim, 6/451). Ibnu Qudamah dan Ibnu Hajar menyatakan bahwa shalat gerhana merupakan sunnah mu'akkadah/sunah yang sangat ditekankan (Al-Mughni, 3/330, Fathul Bari, 2/527). Sebagian ulama bahkan menyatakan kewajiban shalat gerhana, karena Rasulullah saw melaksanakannya dan memerintahkannya. Ibnu Qayim menyatakan bahwa pendapat ini (wajibnya shalat gerhana) merupakan pendapat yang kuat. (Kitab Ash-Shalah, Ibnu Qayim, hal. 15). Di sisi lain, karena jarang kaum muslimin yang mengenal dan melaksanakan shalat gerhana, maka dengan melakukannya maka dia akan mendapatkan keutamaan orang yang menghidupan sunah. Adab Shalat Gerhana 1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana bulan dan matahari. Baik karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan. 2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi saw dalam shalat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam shalat kusuf, Rasulullah saw diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka. Bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai shalat gerhana, beliau bersabda, يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا (متفق عليه "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (Muttafa alaih) 3. Menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah" . Maksunya adalah panggilan untuk melakukan shalat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah saw memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (HR. Abu Daud dan Nasa'i) Tidak ada azan dan iqamah bagi shalat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada shalat fardhu yang lima. 4. Disunahkan mengeraskan bacaan surat, baik shalatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal tersebut dilakukan Rasulullah saw dalam shalat gerhana (Muttafaq alaih). 5. Shalat gerhana sunah dilakukan di masjid secara berjamaah. Rasulullah saw selalu melaksanakannya di masjid sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat. Akan tetapi boleh juga dilakukan seorang diri. (Lihat: Al-Mughni, Ibnu Qudamah, 3/323) 6. Wanita boleh ikut shalat berjamaah di belakang barisan laki-laki. Diriwayatkan bahwa Aisyah dan Asma ikut shalat gerhana bersama Rasulullah saw. (HR. Bukhari). 7. Disunahkan memanjangkan bacaan surat. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw dalam shalat gerhana memanjangkan bacaannya. (Muttafaq alaih). Namun hendaknya tetap mempertimbangkan kemampuan dan kondisi jamaah. 8. Disunahkan menyampaikan khutbah setelah selesai shalat, berdasarkan perbuatan Nabi saw bahwa beliau setelah selesai shalat naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah (HR. Nasa'i). Sejumlah ulama menguatkan bahwa khutbah yang disampaikan hanya sekali saja, tidak dua kali seperti shalat Jumat. Sebagian ulama menganggap tidak ada sunah khutbah selesai shalat. Akan tetapi petunjuk hadits lebih menguatkan disunahkannya khutbah setelah shalat gerhana. Wallahua'lam. 9. Dianjurkan memperbanyak istighfar, berzikir dan berdoa, bertakbir, memedekakan budak, shalat serta berlindung kepada Allah dari azab neraka dan azab kubur. Tata Cara Shalat Gerhana Pelaksanaan shalat gerhana agak berbeda dari shalat pada umumnya. Banyak yang tidak mengetahuinya karena jarang dilaksanakan dan tidak memiliki waktu yang tetap. Shalat diawali seperti biasa dengan bertakbiratul ihram, lalu membaca doa istiftah, kemudian membaca ta'awwudz (a'uzubillahiminsyaitanirrajim), lalu membaca basmalah, kemudian membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu, membaca surat yang panjang dengan mengeraskan suara. Selesai membaca surat, melakukan ruku dengan panjang dan mengulang-ulang bacaan ruku. Selesai ruku bangkit dengan membaca Sami'allahu liman hamidah, kemudian membaca 'Rabbanaa walakal hamdu. Setelah itu tidak sujud seperti shalat lainnya, melainkan membaca surat Al-Fatihah lagi, lalu membaca surat lagi yang berbeda dari sebelumnya. Kemudian ruku kembali dengan lama. Selesai ruku, bangkit kembali dengan membaca Sami'allahu liman hamidah, rabbanaa walakal hamdu. Selesai I'tidal, bertakbir untuk sujud. Lalu sujud dengan lama selama rukunya. Lalu dia bertakbir bangun dari sujud dan duduk di antara dua sujud dengan lama selama dia melakukan sujud, kemudian bertakbir lagi untuk sujud dengan lama. Setelah itu bertakbir untuk bangkit dari sujud dan berdiri untuk rakaat kedua dan melakukan hal yang sama seperti pada rakaat pertama (dua kali membaca Al-Fatihah dan surat, dua kali ruku serta dua kali sujud). Setelah itu melakukan tasyahhud dan bersalawat kepada Nabi saw. Kemudian menyudahi shalat dengan salam. Kesimpulannya, shalat gerhana dalam satu rakaat, ada dua kali berdiri, dua kali membaca Al-Fatihah dan surat, dua kali ruku dan dua kali sujud. Cara ini dijelaskan dalam hadits Aisyah radhiallahu anha ketika menjelaskan cara shalat gerhana yang dilakukan Rasulullah saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim (muttafaq alaih). Dan cara inilah yang paling kuat dari perbedaan pendapat para ulama tentang hal tsb. Wallahua'lam. Waktu Shalat Gerhana Waktu shalat gerhana berlaku ketika proses gerhana mulai terjadi hingga gerhana selesai. Jika ketika shalat gerhananya selesai, maka lanjutkan shalat dengan mempercepat shalatnya. Jika selesai shalat gerhana, proses gerhana masih berlangsung, tidak perlu melanjutkan shalat lagi, cukup membaca doa dan istigfhar yang banyak. Jika tidak sempat shalat saat terjadi gerhana, maka tidak disunahkan melakukan qada atasnya. Wallahu ta'ala A'lam bishshawab... H. Abdullah Haidir, Lc Riyadh, Muharram 1433H. *posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia

Kamis, 08 Desember 2011

Gamalama Meletus, PKS Bergerak

Setelah tertidur sejenak sejak 2003, Gunung Gamalama di Halmahera, Maluku Utara akhirnya meletus pada Ahad, 4 Desember 2011 lalu. Kota Ternate, kota terbesar di provinsi Malut tertutup abu tebal. Ribuan orang mengungsi ke tenda-tenda darurat.

Ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Malut langsung bergerak membantu para korban dan memberikan bantuan logistik. Kordinator POSKO Bantuan PKS Malut, Basrin Kanaha mengatakan, kader-kader PKS di wilayahnya telah bersiaga ketika Gunung Gamalama sudah menunjukkan gejala akan meletus beberapa hari sebelumnya.

"Kami langsung bergerak dengan kemampuan yang kami miliki untuk membantu masyarakat. Apalagi ini kan kejadiannya dini hari," ujar Basrin di lokasi pengungsian, Ternate, Kamis (8/12/2011).

Basrin mengatakan, Gunung Gamalama masih dalam status siaga sampai hari ini dan masih mengeluarkan abu namun intensitasnya semakin menurun dibanding kemarin.

Kondisi dalam kota Ternate, sambungnya, masih ditutupi debu vulkanik walaupun tidak setebal hari sebelumnya. Bahkan bandara Babullah masih di tutup sampai hari Jumat, 9 Desember 2011. .

Basrin juga mengatakan, sejumlah daerah juga diterjang lahar dingin pasca letusan. Daerah yang parah akibat diterjang lahar dingin antara lain, Kel. Tubo, Akehuda, Togafo, Dufa-dufa dan Loto.

Lahar dingin juga menyebabkan puluhan rumah warga rusak parah, jalan raya terendam sehingga menyebabkan putus transportasi dan merusak saluran air bersih.

"Tapi hari ini, jalan utama di kelurahan Togafo yang dilalui lahar dingin sudah dibersihkan menggunakan alat berat dan sudah bisa dilalui kendaraan. Beberapa rumah warga rumah warga yang terkena lahar dingin juga sudah mulai dibersihkan," jelasnya.

Basrin mengatakan, sampai hari ini belum ada korban jiwa. Sementara pengungsi mencapai 1500 lebih.

Basrin juga menjelaskan, Tim Posko Bantuan PKS Maluku Utara bergerak memberikan bantuan di beberapa titik parah akibat bencana, seperti di kelurahan Tubo sebanyak dua posko pengungsi, Togafo 1 posko pengungsi. Saat ini para pengungsi sangat memerlukan masker, selimut, air mineral, makanan, dan obat-obatan.

www.pk-sejahtera.org

Rabu, 07 Desember 2011

ISTIQOMAH DALAM BERIBADAH

Setiap muslim yang telah berikrar bahwa Allah Rabbnya, Islam agamanya dan Muhammad rasulnya, ia harus senantiasa memahami arti ikrar ini dan mampu merealisasikan nilai-nilainya dalam realitas kehidupannya. Setiap dimensi kehidupannya harus terwarnai dengan nilai-nilai tersebut baik dalam kondisi aman maupun terancam. Namun dalam realitas kehidupan dan fenomena ummat, kita menyadari bahwa tidak setiap orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang Islam mampu meimplementasikan dalam seluruh kisi-kisi kehidupannya. Dan orang yang mamupu mengimplementasikannya belum tentu bisa bertahan sesuai yang diharapkan Islam, yaitu komitment dan istiqomah dalam memegang ajarannya dalam sepanjang perjalanan hidupnya.

Istiqomah adalah anonim dari thughyan (penyimpangan atau melampaui batas). Ia bisa berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata istiqomah dari kata “qooma” yang berarti berdiri. Maka secara etimologi, istiqomah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istiqomah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. Secara terminology, istiqomah bisa diartikan dengan beberpa pengertian berikut ini;

-Abu Bakar As-Shiddiq ra ketika ditanya tentang istiqomah ia menjawab; bahwa istiqomah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapapun)

-Umar bin Khattab ra berkata: “Istiqomah adalah komitment terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu sebagaimana tipuan musang”

-Utsman bin Affan ra berkata: “Istiqomah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah swt”

-Ali bin Abu Thalib ra berkata: “Istiqomah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban”

-Al-Hasan berkata: “Istiqomah adalah melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksitan”

-Mujahid berkata: “Istiqomah adalah komotmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah swt”

-Ibnu Taimiah berkata: “Mereka beristiqomah dalam mencintai dan beribadah kepaadaNya tanpa menengok kiri kanan”

Jadi muslim yang beristiqomah adalah muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan aqidahnya dalam situasi dan kondisi apapun, baik di bulan Rmadhan maupun di bulan lainnya. Ia bak batu karang yang tegar mengahadapi gempuran ombak-ombak yang datang silih berganti. Ia tidak mudah loyo atau mengalami futur dan degredasi dalam perjalanan hidupnya. Ia senantiasa sabar dalam memegang teguh tali keimanan. Dari hari ke hari semakin mempesona dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan Islam. Ia senantiasa menebar pesona Islam baik dalam ruang kepribadiannya, kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Itulah cahaya yang selalu menjadi pelita kehidupan. Itulah manusia muslim yang sesungguhnya, selalu istiqomah dalam sepanjang jalan kehidupan. Allah berfirman;

“Dan apakah orang yang sudah mati (hatinya karena kekufutran) kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.” (QS 6:122)

“Maka tetaplah (istiqomahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(QS 11:112)

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialahAllah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak adakekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.(QS 46:13-14)

5 Tips Istiqamah

Kesucian dan ketakwaan yang ada dalam jiwa harus senantiasa dipertahankan oleh setiap muslim. Hal ini disebabkan kesucian dan ketakwaan ini bisa mengalami pelarutan, atau bahkan hilang sama sekali. Namun, ada beberapa tips yang membuat seorang muslim bisa mempertahankan nilai ketakwaan dalam jiwanya, bahkan mampu meningkatkan kualitasnya. Tips tersebut adalah sebagai berikut;

Muraqabah
Muraqabah adalah perasaan seorang hamba akan kontrol ilahiah dan kedekatan dirinya kepada Allah. Hal ini diimplementasikan dengan mentaati seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya, serta memiliki rasa malu dan takut, apabila menjalankan hidup tidak sesuai dengan syariat-Nya.

“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (al-Hadiid (57) : 4)

Rasulullah saw. bersabda—ketika ditanya tentang ihsan, “Kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu.” (HR al-Bukhari)

Mu’ahadah
Mu’ahadah yang dimaksud di sini adalah iltizamnya seorang atas nilai-nilai kebenaran Islam. Hal ini dilakukan kerena ia telah berafiliasi dengannya dan berikrar di hadapan Allah SWT.

Ada banyak ayat yang berkaitan dengan masalah ini, diantaranya adalah sebagai berikut.
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (an-Nahl (16) : 91)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (al-Anfaal (8) : 27)

Muhasabah
Muhasabah adalah usaha seorang hamba untuk melakukan perhitungan dan evaluasi atas perbuatannya, baik sebelum maupun sesudah melakukannya. Allah berfirman;
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Hasyr (59) : 18)
“Orang yang cerdas (kuat) adalah orang yang menghisab dirinya dan beramal untuk hari kematiannya. Adapun orang yang lemah adalah orang yang mengekor pada hawa nafsu dan berangan-angan pada Allah.” (HR. Ahmad)
Umar bin Khattab ra berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab, dan timbanglah amalmu sebelum ditimbang ….”

Mu’aqabah
Mu’aqabah adalah pemberian sanksi oleh seseorang muslim terhadap dirinya sendiri atas keteledoran yang dilakukannya.
“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (al-Baqarah (2) : 179)

Generasi salaf yang soleh telah memberikan teladan yang baik kepada kita dalam masalah ketakwaan, muhasabah, mu’aqabah terhadap diri sendiri jika bersalah, serta contoh dalam bertekad untuk lebih taat jika mendapatkan dirinya lalai atas kewajiban. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa contoh di bawah ini.

1. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Umar bin Khaththab ra pergi ke kebunnya. Ketika ia pulang, maka didapatinya orang-orang sudah selesai melaksanakan Shalat Ashar. Maka beliau berkata, “Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang-orang sudah shalat Ashar! Kini, aku menjadikan kebunku sedekah untuk orang-orang miskin.”

2. Ketika Abu Thalhah sedang shalat, di depannya lewat seekor burung, lalu beliau pun melihatnya dan lalai dari shalatnya sehingga lupa sudah berapa rakaat beliau shalat. Karena kejadian tersebut, beliau mensedekahkan kebunnya untuk kepentingan orang-orang miskin, sebagai sanksi atas kelalaian dan ketidak khusyuannya.

Mujahadah (Optimalisasi)
Mujahadah adalah optimalisasi dalam beribadah dan mengimplementasikan seluruh nilai-nilai Islam dalam kehidupan.
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya…” (al-Hajj (22) : 77-78)

“Rasulullah saw. melaksanakan shalat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Aisyah ra. pun bertanya, ‘Mengapa engkau lakukan hal itu, padahal Allah telah menghapuskan segala dosamu?’ Maka, Rasulullah saw. menjawab, ‘Bukankah sudah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur.’” (HR. al-Bukhari Muslim)

Inilah lima langkah yang harus dimiliki oleh seorang muslim yang ingin mempertahankan nilai keimanan dan yang ingin bertahan di puncak ketakwaannya. Wallahu a’lam bish-shawwab.

www.tolhah.com

Selasa, 06 Desember 2011

RAPBD DKI 2012 : Politik Anggaran Untuk Kesejahteraan

Jakarta (6/12)- Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi DKI Jakarta rencananya akan disahkan hari ini. Bukan sekedar angka yang besar karena memang DKI Jakarta selalu memiliki angka APBD yang terbesar, namun pertanyaan masyarakat adalah sudah efektifkah prioritas pembangunan di Jakarta?

Sejak dikukuhkan sebagai ibukota 50 tahun lalu, Jakarta tidak pernah sepi dari permasalahan sosial yang semakin kompleks. Banyak kemajuan yang dicapai, tapi tidak sedikit juga persoalan pembangunan yang kian meningkat, berakar dari permasalahan kependudukan. Hingga kini, kota berpenduduk 9,5 juta jiwa (BPS 2010) ini masih terus bergelut dengan masalah-masalah yang terjadi akibat kepadatan penduduk dan arus urbanisasi yang tidak berhenti, seperti kesejahteraan, fasilitas pendidikan, banjir, kemacetan, minimnya infrastruktur dan sarana transportasi massal yang memadai, serta Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Magnet Jakarta sebagai ‘kota yang menjanjikan’ bagi masyarakat di sekitarnya akan tetap ada dan persoalan sosial tidak akan berkurang selama kebijakan yang dikeluarkan masih bersifat partikular, tidak integratif. Menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana, salah satu solusi yang bisa diambil dari perspektif pengambil kebijakan adalah melakukan pengelolaan dan politik anggaran yang tepat dan efektif. Politisi yang akrab dipanggil Bang Sani ini mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta dari tahun ke tahun selalu naik seiring dengan semakin bertambahnya juga persoalan yang ditanggung ibukota. Untuk APBD DKI Jakarta tahun 2012, dia mengatakan, diproyeksikan nilainya bertambah dari tahun sebelumnya, yaitu sekitar Rp 35 triliun. Sedangkan APBD DKI Jakarta tahun 2011 hanya mencapai Rp 31, 7 triliun. Ada peningkatan sekitar Rp 3,3 triliun atau sebesar 10 persen.

“Alhamdulillah, ada peningkatan dalam APBD dari tahun lalu. Penambahan nilai APBD untuk 2012 berasal dari obligasi daerah. Peningkatan ini harus diapresiasi. Tahun-tahun mendatang perlu diperkuat karena akselerasi pembangunan perlu dilakukan di Jakarta. Ini untuk mengejar ketertinggalan Jakarta dari kota besar lainnya di Asia,” kata Sani di Jakarta, Senin (6/12/2011).

Menurut Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI ini, pengelolaan anggaran selama ini belum efektif dan tidak menyentuh akar permasalahan. Hal itu dapat dilihat dari masih tingginya angka permasalahan sosial dan pembangunan di Jakarta. Seharusnya anggaran yang besar berbanding lurus dengan pengurangan tingkat permasalahan yang ada.

Mengenai prioritas alokasi anggaran, menurut Sani, idealnya APBD diperuntukkan lebih banyak untuk infrastruktur pembangunan sosial seperti pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, dan perumahan rakyat daripada infrastruktur.

“Ke depannya perlu dipikirkan politik anggaran yang lebih tepat lagi terkait alokasi APBD. Dan juga untuk berjalannya fungsi pemerintahan umum,” imbuhnya.

Sedangkan untuk infrastruktur pembangunan ekonomi, Sani mengatakan, tidak seluruhnya harus menggunakan dana APBD. Alokasi anggaran untuk infrastruktur yang hanya bersumber dari APBD akan berdampak pada pemotongan nilai alokasi untuk pendidikan dan kesejahteraan sosial. Karena itu dia menawarkan pola pembiayaan public-private partnership.

“Untuk infrastruktur pembangunan ekonomi harus dipikirkan alternatif pembiayaan misalnya antara lain dengan pola public-private partnership (PPP), obligasi, dan lain-lain. Dimulai dengan memperkuat institusi BUMD untuk menarik investasi dari pihak ketiga baik dalam maupun luar negeri,” jelasnya.

Sani mengakui, pada APBD sebelumnya telah dialokasikan anggaran untuk pendidikan dengan nilai yang cukup besar. “Tapi pengelolaannya belum efektif,” cetusnya.

Dengan pengelolaan dan politik anggaran yang tepat dan efektif, Sani melanjutkan, tidak saja kesejahteraan masyarakat dan tingkat pendidikan bisa ditingkatkan, tapi permasalahan sosial lain yang menjadi ‘momok’ bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta selama ini seperti PMKS dapat diatasi.

“Karena pesoalan PMKS harus dikelola dengan pendekatan yang konprehensif dan sistemik. Karena ini juga ekses dari problem kependudukan,” pungkasnya.

triwisaksana.com

Senin, 05 Desember 2011

Ketua DPC PKS Matraman berkunjung ke Rapat DPRa UKU. Ada Apa ?

Malam-malam gerimis dan dingin mungkin paling enak kalau kita berkemul dengan selimut di rumah sehingga tubuh kita hangat dan mengistirahatkan tubuh diatas kasur yang empuk. Tapi hal seperti itu tidak berlaku untuk kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Walau dalam cuaca yang kurang kondusif, mereka tetap beraktivitas menunaikan amanah-amanah dakwah yang diembankan kepada mereka.

Jumat malam, 3 Desember 2011, diiringi dengan hujan gerimis kader-kader PKS DPRa Utan Kayu Utara satu persatu datang memenuhi undangan Bapak Agus Siswanto selaku Ketua DPRa Utan Kayu Utara untuk hadir pada rapat koordinasi pekanan di DPRa Utan Kayu Utara. Pada saat yang bersamaan pula Badan Pengurus Harian (BPH) DPC PKS Matraman bermaksud berkunjung dan bersama-sama untuk mengikuti rapat di DPRa Utan Kayu Utara. Alhamdulillah, BPH DPC PKS Matraman bisa hadir untuk mengikut rapat pekanan DPRa PKS Utan Kayu Utara, diantaranya H. Eko Kusumawan (Ketua Umum), Agus Setiawan (Sekretaris Umum), Zain Saidy (Bendahara Umum) dan Cipto Hariwibowo (Ketua Bidang Kebijakan Publik).

Saat ini memang DPC PKS Matraman sedang menggulirkan program “TURBA” alis Turun Ke Bawah, yaitu menyambangi seluruh pengurus ranting PKS yang ada di kecamatan Matraman. Turba ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan hasil raker yang di selenggarakan DPC PKS Matraman beberapa hari yang lalu kepada seluruh kader yang ada di ranting-ranting dan menyerap aspirasi dari arus bawah untuk kemaslahatan dakwah di wilayah Matraman.

Acara itu diawali dengan Tausiyah dari Ketua Kaderisasi DPRa PKS Utan Kayu Utara Ustadz Mulyana, Lc. Beliau menyampaikan bahwa salah satu bagian dari hak muslim kepada muslim yang lainnya adalah memenuhi undangan. Apalagi kalau undangan itu mengandung amal sholih atau si pengundang mengajak kita untuk senantiasa berbuat baik. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memenuhi undangan struktur baik DPRa atau DPC tanpa ada udzur syar’i.

Kemudian acara diteruskan dengan sosialisasi hasil raker DPC yang disampaikan oleh Agus Setiawan selaku Sekretaris Umum, Zain Saidy selaku Bendahara Umum, dan Cipto Hariwibowo selaku Ketua Bidang Kebijakan Publik. DPC PKS Matraman menargetkan rekrutmen di ranting bisa mencapai 2 grup pembinaan per RW. Karena pada hakikatnya kita bukan hanya sebagai partai politik tapi juga partai dakwah. Partai dakwah yang tugas utamanya mengajak/menyeru orang untuk senantiasa berbuat baik yang kemudian menjadi pendukung nilai-nilai kebaikan di masyarakat.

Dalam sambutannya H. Eko Kusumawan selaku Ketua DPC PKS Matraman menyampaikan bahwa keaktifan kita dalam Partai Keadilan Sejahtera harus dilandasi dengan ikhlas karena Allah SWT dan dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT di muka bumi. Kita harus meyakini bahwa sebaik-baiknya balasan hanyalah di sisi Allah SWT sementara upah atau balasan manusia tidak ada nilainya dimata kader PKS yang ikhlas. Kemudian dalam mensikapi rongrongan dari eksternal kita harus senantiasa mengedepankan tsiqoh kepada qiyadah dan mentabayun sesuatu yang tidak jelas. Apabila ada orang-orang yang tidak suka dengan pergerakan dakwah kita maka tetaplah mengedepankan akhlak Islami dalam menghadapinya.

Kemudian acara di akhiri dengan sharing antara pengurus DPC dengan kader di korwe yang ada di DPRa Utan Kayu Utara. Alhamdulillah dari sharing itu banyak masukan yang disampaikan sehingga mejadi bahan evaluasi dan penyemangat seluruh pengurus DPRa sampai DPC untuk senantiasa memperbaiki diri untuk kemenangan dan kemaslahatan dakwah.

Saking asyiknya sharing dan bercengkerama, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 sehingga acara pun harus diakhiri. Dengan membaca doa penutup majelis rapat diakhiri kemudian kami pun salin bersalaman dan saling mendoakan antara satu dengan yang lainnya. Harapan kami adalah semoga Allah SWT senantiasa menghimpun kita dalam kebaikan-Nya. Amiin

Wallahu A’lam bishowwab
--
Agus Setiawan

Minggu, 04 Desember 2011

Aksi Ibu-Ibu Forsitma

Hari Ahad,20 November 2011, Bidpuan DPC Matraman bekerjasama dengan Bidpuan DPRa Kebon manggis mengadakan pengajian Forsitma ( Forum Silahturahim Tokoh dan Majelis Ta’lim) se kec. Matraman. Tercatat ada 95 Orang yang menghadiri pengajian tersebut. Acara yan di komandai kord. Bidpuan DPRa Kbn. Manggis ibu Nurul Latifah berlangsung hangat dan cukup meriah.
Acara yang di mulai tepat pukul 13.00 di Musholla Darussalam RW. 01 Kel, Kebon Manggis, Penuh sesak di hadiri oleh ibu-ibu Majelis ta’lim dan tokoh di wilayah kebon manggis dan matraman. Tema yang di angkat kali ini adalah Tauladan Nabi Muhammad di bulan Muharram dengan pembicara Ust. Pitoyo.
Acara yang diawali dengan pembacaan Alquran, dipandu pembawa acara ibu Prasetianingsih, berlangsung Hangat dan penuh dengan kekeluargaan. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan yaitu salah satu tokoh kebon manggis yaitu ibu Ustz. Hj. Ross. Dalam sambutannya beliau mengucapkan terimakasih dan selamat datang. Beliau juga bercerita, kiprah salah satu tokoh PKS ( Alm. Hj. Yoyoh yusroh) yang begitu hangat, semangat dan sabar dalam memberikan ilmunya. Beliau mengenalnya, karena Alm. Yoyoh Yusroh adalah salah satu gurunya.
Acara yang di lanjutkan dengan sambutan ketua Forsitma kec. Matraman yang di sampaikan oleh ustz. Iklimah Aisyah, beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada para ustadzah Forsitma se-DPC Matraman yang selalu setia menghadiri pengajian Forsitma sebulan sekali.
“Tanpa terasa, lima tahun sudah kebersamaan para ustadzah Forsitma mengikuti pengajian rutin yang diselenggarakan bidpuan DPC PKS Matraman. Insya Allah PKS partai yang selalu berusaha untuk selalu bersih, peduli, dan profesional dalam melaksanakan tugas-tugas dakwah di masyarakat. Pengajian Forsitma ini, merupakan salah satu bentuk kepedulian PKS terhadap kemajuan majelis taklim yang ada di seluruh wilayah kec. Matraman” Ungkap ustz. Iklimah dalam sambutannya.
Acara di lanjutkan dengan, tausiyah oleh ust. Pitoyo. Beliau bercerita tentang keutamaan bulan Muharam, yang di tekankan pada memuliakan Anak Yatim. Anak yatim memiliki posisi yang istimewa dalam Islam. Allah SWT melalui firmanNya dalam Al-Qur’an menyuruh kita untuk memperhatikan anak yatim dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana firmanNya, “Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah : Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan.” (QS. Al-Baqarah [2] : 220).
Sebuah keluarga yang menampung, menyantuni, dan memuliakan anak yatim, akan diliputi kebahagiaan dan keberkahan. Rahmat, berkah, dan cinta Allah akan senantiasa hadir di tengah-tengah mereka. Rasulullah SAW sebagaimana disampaikan Ibnu Umar RA telah bersabda, “Rumah tangga yang paling dicintai oleh Allah yaitu rumah tangga yang di dalamnya ada anak yatim yang dimuliakan.” (HR. Ath-Thabarani dan Asbahani). Papa rust. Pitoyo dalam tausiyahnya.Sesekali, ust. Pitoyo guyonan segar menambah suasan makin Akrab.
Acara tersebut juga di meriahkan oleh penampilan MT. Silahturahim dari RW. 01 Kel. Kebon manggis dan pembagian Dorprize kepada ibu-ibu yang menghadiri acara tersebut. Selamat berjumpa kembali di pengajian forsitma di kel. Pisangan baru.

Jumat, 02 Desember 2011

MENATA DO’A


Do’a merupakan hubungan langsung manusia dengan Allah SWT. Hanya Allah yang akan mengabulkan atau menunda do’a hambaNya. Allah tidak mengabulkan do’a kita karena Allah tahu dampak negatif kalau do’a kita dikabulkan. Allah selalu menguji kesabaran hambaNya untuk mencapai sesuatu keinginan. Masalah kita sehari-hari dengan orang lain, keluarga, beban hutang yang menumpuk, merasa dicelakai orang lain, tidak disenangi orang lain, masalah yang tidak pernah selesai mitalah semuanya pada Allah dengan sungguh-sungguh. Jangan meremehkan kekuatan do’a sedikitpun. Kekuatan do’a jauh lebih besar dari usaha yang kita lakukan. Do’a dapat menimbulkan ketenangan luar biasa dalam hati kita. Do’a dapat memberi semangat kita bekerja dan menyelesaikan masalah. Do’a merupakan kekuatan luar biasa yang sangat mempengaruhi seseorang dalam aktifitas sehari-hari. Terkadang seseorang sangat bersemangat ketika do’anya dikabulkan oleh Allah SWt. Terkadang seseorang sangat kecewa ketika do’anya tidak dikabulkan oleh Allah SWT, sehingga enggan untuk berdo’a. Orang yang tidak mau berdo’a dikatakan sombong oleh Allah.

firman Allah ta'aala :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
" Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (dari enggan berdo'a kepadaKU), akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (TQS. Al-Ghofir / al-Mukmin [40] : 60)

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاس
" Sombong adalah menolak kebenaran (yang datang dari Allah), dan meremehkan manusia." ( HR. Muslim no: 131, Sunan Abu Dawud no: 3569, Musnad Ahmad no: 3600).

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
" .. Tidak akan masuk surga, siapa saja yang ada di dalam hatinya sifat sombong meskipun hanya sebesar biji dzarroh (biji sawi).. (HR. Muslim no: 131)

Allah pasti mengabulkan permintaan hambaNya. Untuk jangan malu, takut, atau malas berdo’a. Mintalah semuanya pada Allah baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Mintalah apasaja kepada Allah baik materi maupun non materi.

Sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ
"Tidak ada seorang muslim-pun yang meminta kepada Allah atas suatu do'a yang di dalamnya tidak ada suatu dosa dan tidak pula memutus shilaturahim, kecuali Allah akan mengabulkan salah satu dari tiga hal, yakni : a). bisa jadi Allah akan mempercepat terkabulnya do'a itu saat di dunia, b). atau Allah akan menahan terkabulnya do'a tersebut untuk diberikan kepadanya di akhirat, c). atau bisa jadi Allah akan menjauhkan keburukan yang akan menimpanya, sesuai dengan kadar do'anya. Para sahabat bertanya : " Kalau begitu kami akan memperbanyak do'a. " Rasuulullah bersabda : " Allah ta'aala akan lebih banyak lagi (mengabulkannya). (Musnad imam Ahmad no: 10709)

Allah memberikan hak khusus pada orang-orang tertentu dalam berdo’a. Allah akan mengabulkan do’a orang-orang tersebut, yaitu pemimpin yang adil, orang-orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan orang-orang yang dizalimi.

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasuulullah menjawab dalam hadits yang panjang… kemudian Beliau juga bersabda :
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
".. Ada tiga orang yang do'anya tidak akan ditolak: a). Do'a pemimpin yang adil, b). Do'a-nya orang berpuasa sampai ia berbuka, c), Do'a orang yang didzolimi. Do'a atas tiga jenis orang itu, Allah akan mengangkat do'anya hingga di atas awan, dan akan dibukakan pintu pintu langit. Kemudian Tuhan, arRabb 'Azza wa Jalla berfirman : " Demi kemuliaan-KU,.. Sungguh,.. pasti aku akan menolong-mu kapan saja." (Sunan at-Tirmidzi no: 2449, imam Ahmad no: 7700,)

Untuk marilah kita menata do’a-do’a kita kepada Allah. Dengan bahasa apapun. Ingat Allah Maha mengetahui hamba-hambaNya. Jangan takut berdo’a bukan dengan bahasa Arab.Berdo’a bahasa arab hannya dilakukan pada saat sholat, ketika diluar sholat berdo’alah sesuai bahasa yang mengerti, seperti bahasa indonesia, bahasa melayu, dan bahasa lainnya. Berdo’alah dengan bahasa yang kita mengerti, pasti Allah Maha Memahami.

Waktu dan tempat berdo’a hendaklah kita perhatikan agar do’a kita maksimal, khusuk, dan dikabulkan oleh Allah, yaitu : ketika sujud, setelah selesai sholat fardu, saat berada di Padang Arafah, saat berada di Multazam, dan diakhir malam.


Dalam suatu riwayat melalui Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاء

"Posisi seorang hamba yang paling dekat dengan Rabb-nya, adalah pada saat ia sujud, maka perbanyaklah do'a pada saat sujud." (HR. Muslim no: 744),(Sunan Abu Dawud : 741),(an-Nasaai : 1125)

Abu Umamah radhiyallahu 'anhu menuturkan, bahwa Rasuulullah shollallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya, :
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ ؟
" Yaa Rasuulallah,.. do'a manakah yang paling didengar oleh Allah ta'aala ?
Rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab :
جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ
" Ber-do'a di akhir tengah malam, dan setelah sholat wajib." (Sunan at-Tirmidzi : 3421), Abu 'iisa at-Tirmidzi menyatakan hadits ini hasan.


Semoga kita menjadi hamba-hamba yang selalu berdo’a dan berharap hanya kepada Allah SWT. Amiiin.

Abu Muthmainnah

Kamis, 01 Desember 2011

Jadilah Kader Dakwah Yang Menghangatkan

Salah seorang kader dakwah berjalan dengan teman barunya yang belum dikenal oleh kawan-kawannya yang lain. Ditengah perjalanan, mereka berdua bertemu dengan kawan-kawan sang kader dakwah yang lain. Kawan-kawan itu menjabat tangan kader dakwah yang sudah dikenalnya dengan jabatan yang hangat, sementara ketika menjabat tangan teman yang baru dikenalnya dengan jabatan yang sangat dingin tanpa respon apa-apa. Tentu sikap ini dapat dirasakan oleh teman yang baru itu sehingga ia merasa dibedakan oleh kawan-kawan yang lain dan merasa tidak menjadi bagian dari mereka.

Seharusnya seorang kader dakwah tidak boleh membeda-bedakan dalam berjabat tangan, kecuali ia bukan seorang kader dakwah yang mempunyai tujuan menarik orang baru dalam dakwahnya.

Seorang ikhwah yang juga kader dakwah harus memahami bahwa itu kesempatan berharga untuk berkenalan dengan orang baru. Salam seorang kader dakwah yang dilontarkan, ucapan, penyambutannya merupakan sarana dakwah. Dengan demikian ketika ada orang yang baru kita kenal akan semakin dekat dengan kita sehingga akhirnya dia menjadi bagian dari barisan dakwah ini. Atau apabila kita menemukan orang yang baru kita kenal, maka kita bisa memberikan bantuan yang dibutuhkan kemudian mengajak kader dakwah yang lain untuk melakukan hal yang serupa dengan tulus dan perasaan yang hangat. Dengan demikian, tindakan itu akan memberikan pengaruh kepada orang-orang baru yang kita kenal, lalu mereka pun mendapatkan makna cinta yang sesungguhnya dan kehangatan hidup.

Bila setiap kader dakwah menunjukkan sikap Islami ini dengan semangat persaudaraan yang tulus, niscaya orang yang baru kita kenal akan merasakan dirinya berada ditengah-tengah banyak hati yang mencintainya. Dengan begitu, lalu terbangunlah saling respon yang tulus dan masing-masing mereka menjadi bagian dari kebersamaan.

Setiap ikhwah harus menjadi pribadi yang menghangatkan dengan cara menjabat tangan setiap orang yang kita temui dengan jabatan yang menghangatkan bukan dengan jabat tangan yang “hambar” tanpa rasa. Supaya banyak orang yang merasakan kehangatan kader dakwah kemudian mereka bisa bersama-sama dengan kader dakwah itu menyeru di jalan dakwah.

Wallahu A’lam bishowwab

--
Agus Setiawan

Indonesia Belum berhasil menurunkan angka HIV/AIDS (Memperingati hari HIV/AIDS sedunia; 1 Desember 2011)

Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss.[1] [2] Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.
Lebih 60 juta orang didunia terinfeksi HIV dan 30 juta orang telah meninggal karena AIDS (WHO, 2011).Diperkirakan 5 s/d 6.7 juta remaja hidup dengan HIV. (Unicef, 2011). Di Indonesia tercatat penderita HIV/AIDS sampai juni 2011 sebanyak 26.483 orang, terbanyak adalah berusia 20-29 tahun. Penulran terbanyak disebabkan oleh hubungan seks (PP dan PL Kemenkes RI, 2011)
WHO tahun 2011, melaporkan bahwa angka penderita HIV/ AIDS turun 34 % selama 10 tahun ini, Tetapi Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Tahun 1987 kasus pertama ditemukan sebanyak 3 orang, tahun 1999 tercatat kasus baru HIV/AIDS sebanyak 94 orang, pada tahun 2011 tercatat kasus baru HIV/AIDS sebanyak 4158 orang. Dari data di atas terlihat Indonesia belum berhasil menekan angka penderita HIV/AIDS

Oleh : Abu Hamidah



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan