PKS NEWS UPDATE:
« »

Kamis, 09 Februari 2012

Daurah Reqruitment DPRa Kebon Manggis


Hari Ahad, 05 Februari 2012 bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1433 H, tepat pukul 08.00 peserta Daurah Reqruitment sudah mulai berdatangan Masjid Al-Ikhlas RT. 023/023. Peserta yang hadir bukan hanya dari kelurahan kebon manggis cuaca yang cukup mendukung, menambah semangat peserta. Tercatat lebih lebih dari 150 orang pelajar SMP, SMA, mahasiswa, maupun pemuda umum, ikhwan maupun akhwat, hadir pada acara tersebut. 
 
Acara yang dimulai tepat pukul. 08.45 WIB, mengambil tema “ Pemuda Islam Masa kini dan Tempo Dulu”, di buka dengan pembacaan ayat suci al-qur’an oleh salah satu peserta, sambutan ketua Panitia dan di lanjutkan dengan kajian islam yang disampaikan oleh Ust. M. Iqbal S.PDi. Salah satu point penting yang dapat di sampaikan adalah, pentingnya tarbiyah islamiyah guna membentuk kepribadian yang soleh/ah dan juga bermanfaat untuk orang lain.

Antusisme mereka tak hanya berhenti sampai di situ, yaitu dengan dibentuknya kegiatan Mentoring pekanan yang di gagas panita. Alhamdulillah sudah terbentuk lebih dari 10 Kelompok mentoring baru. Acara yang di tutup tepat pukul. 11.30 WIB, menggoreskan sejarah baru di DPRa Kebon Manggis. Mudah-mudahan, menjadi generasi yang di rindukan oleh kita semua. [ HWO ]

Senin, 06 Februari 2012

BANG SANI MAULUDAN DI PALMERIAM

Assalamu’alaikum....? Sapa Bang Sani dengan logat betawinya saat tiba di Musholla Raudhotul Hasanah untuk menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H. Sembari duduk manis, para Ibu-ibu Majelis Taklim pun menjawab dengan serempak, Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh..

Ya, suasana penuh keakraban ini terjadi pada hari Jum’at tanggal 10 Rabi’ul Awwal 1433 H / 3 Februari 2012 M di Musholla Raudhotul Hasanah, Palmeriam – Matraman. Diiringi Qasidahan dari para Ibu-ibu Majelis Taklim setempat yang mendendangkan Shollatu bissalam membuat acara pagi itupun semakin meriah.

Tak lama setelah MC membuka acara, dipersilahkanlah Bapak Ir. Triwisaksana, MSc atau akrab di panggil Bang Sani untuk memberikan tausiyahnya pada acara Maulid kali ini.

Dalam tausiyahnya, bapak empat anak inipun berpesan kepada para hadirin untuk senantiasa mengikuti jejak dan langkah Rasulullah terutama akhlak beliau yang sangat agung. Selain itu, beliau juga berpesan hendaknya Jakarta yang kita cintai ini senantiasa dalam keadaan aman, tentram dinaungi oleh akhlak para penduduknya yang selalu mencontoh akhlak nabi yang mulia.

Di akhir tausiyahnya, bapak yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS inipun memohon do’a kepada para hadirin untuk senantiasa di berikan kesehatan oleh Allah SWT di dalam rangka mengemban amanah rakyat Jakarta ini ke depan.

Tepat pukul 10 pagi beliaupun memohon izin kepada para hadirin untuk meninggalkan tempat acara dikarenakan harus mengikuti RAKORNAS PKS 2012 di daerah Bandung, Jawa Barat.

Jadi, siapa bilang PKS anti Maulid?

(basri)

Rabu, 01 Februari 2012

Ad-Da’watu Waludatun

Oleh: KH. Hilmi Aminuddin

Puluhan tahun yang lalu, langkah-langkah harakah di sini, di Indonesia, sunyi sepi. Illa ma’allah, kecuali bersama Allah. Mengayunkan kaki seorang diri. Beberapa waktu kemudian dilakukan ta’sis haraki atau ta’sis amali. Dalam ta’sis tanzhimi waktu itu, kita hanya berkumpul empat orang. Kita hanya duduk lesehan, bukan di hotel. Dari hanya empat orang, sekarang di level qiyadah saja sudah ada ratusan orang.

Saya menjadi yakin, kata-kata dari salafu-shalih dalam dakwah ini yang mengatakan, “Ad-Da’watu Waludatun”, bahwa dakwah ini sangat mudah beranak pinak. Sangat subur dan mudah berketurunan.

Lihat saja ikhwan dan akhwat yang bergabung dalam dakwah ini, secara biologis pun jumlah anaknya lumayan. Saya kira secara nasional keluarga kita ‘paling berprestasi’, lima, delapan, sepuluh, atau tiga belas orang anak. Ini salah satu indikator bahwa “Ad-Da’watu Waludatun.”, bahwa dakwah ini sangat subur melahirkan generasi baru. Bahkan secara biologis lebih dulu dibuktikan oleh Allah SWT secara ‘a’iliyah thabi’iyyah.

Secara haraki da’awi pun kita lihat luar biasa. Ini membuat saya di hari tua tersenyum. Rasanya saya tidak perlu berdo’a seperti Nabi Zakaria, yang dikisahkan oleh Allah SWT dalam surah Maryam. Dia merayu dan merajuk kepada Allah SWT, dalam kesepuhan dan kerentaan, beliau masih belum juga memiliki generasi penerus yang akan melanjutkan langkah-langkah dakwah. Langkah-langkah dakwah yang diharapkan dapat diteruskan oleh pewaris itu belum juga muncul, sehingga beliau melanjutkan dengan do’a yang dijelaskan oleh Allah SWT,

“Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai”. (QS. Maryam, 19: 5-6)

Agar menjadi pewaris yang esensinya adalah pewaris dakwah. Penerus-penerus risalah Nabiyullah Ya’qub ‘alahissalam.

Sepertinya saya tidak perlu berdo’a seperti ini, karena baik secara biologis atau secara haraki pun, Allah telah membuktikan bahwa “Ad-Da’watu Waludatun”, bahwa dakwah ini sangat subur melahirkan generasi baru, termasuk generasi kepemimpinan. Bahwa dakwah ini mendapat sambutan yang hangat dari generasi terbaik dari umat ini. Bahkan sebetulnya, kalau kita pelajari secara demografis—penduduk negara-negara muslim itu rata-rata banyak. Berarti pula “Ad-Da’watu Waludatun.” Itu berpangkal dari “Al-Ummatu Waludatun”, bahwa umat kita sangat tinggi populasinya dan mudah beranak pinak. Ada masyaikh dakwah yang mengatakan bahwa di bumi dimana kalimat ‘Laa Ilaaha Illa-llah Muhammadur-Rasulullah’ dikumandangkan, maka segalanya akan subur. Cepat melahirkan betapa pun kondisinya sulit.

Di Palestina dalam kondisi terhimpit, terjajah, tertindas, dan ada pembantaian, perbandingan kelahiran antara Muslimin Palestina dan Yahudi adalah 1 : 50. Yahudi sebelum takut oleh ledakan roket-roket HAMAS, sudah takut oleh ledakan penduduk umat Islam Palestina.

Jadi ikhwan wa akhwat fillah, kalau kemudian para salafu-shalih mengatakan al-mustaqbal lil-Islam dan al-mustaqbal li-da’watina, itu sesuai dengan fitrah pertumbuhan. Baik secara demografis maupun secara dakwah dan harakah.

Harakah dan dakwah kita di Indonesia sangat berpeluang dan paling berpotensi dalam segi pertumbuhan. Kita sudah memasuki era musyarakah, dengan mizhallah siyasiyah, payung politik yang besar dan lebar. Tersedia medan yang luas untuk bergerak, peluang-peluang juga sangat luas di segala bidang. Dan Alhamdulillah pertumbuhan kader pun sangat menggembirakan. Ini adalah pemberian Allah semata. [al-intima]


*posted by: Blog PKS PIYUNGAN



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan