PKS NEWS UPDATE:
« »

Kamis, 22 Maret 2012

Kenangan : AIR MATA SAYA MENETES DI RUMAH DR HIDAYAT NURWAHID




Bismilaahhir Rahmaanir Rahiim,

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk ikut dalam acara buka bersama dengan Ketua MPR-RI, DR Muhammad Hidayat Nurwahid, MA di rumah dinasnya, kompleks Widya Chandra dengan beberapa ikhwah. Ketika saya masuk ke rumah dinas beliau tsb, maka dalam hati saya bergumam sendiri: Alangkah sederhananya isi rumah ini.

Saya melihat lagi dengan teliti, meja, kursi2, asesori yg ada, hiasan di dinding. SubhanaLLAH, lebih sederhana dari rumah seorang camat sekalipun. Ketika saya masuk ke rumah tsb saya memandang ke sekeliling, kebetulan ada disana Ketua DPR Agung Laksono, Wk Ketua MPR A.M Fatwa, Menteri Agama, dan sejumlah Menteri dari PKS (Mentan & Menpera) serta anggota DPR-RI, serta pejabat-pejabat lainnya.

Lagi-lagi saya bergumam: Alangkah sederhananya pakaian beliau, tidak ada gelang dan cincin (seperti yang dipakai teman-teman pejabat yangg lain disana). Ternyata beliau masih ustadz Hidayat yg saya kenal dulu, yang membimbing tesis S2 saya dengan judul: Islam & Perubahan Sosial (kasus di Pesantren PERSIS Tarogong Garut). Terkenang kembali saat-saat masa bimbingan penulisan tesis tersebut, dimana saya pernah diminta datang malam hari setelah seharian aktifitas penuh beliau sebagai Presiden PKS, dan saya 10 orang tamu yang menunggu ingin bertemu.

Saya kebagian yg terakhir, ditengah segala kelelahannya beliau masih menyapa saya dengan senyum : MAA MAADZA MASAA’ILU YA NABIIL? Lalu saya pandang kembali wajah beliau, kelihatan rambut yang makin memutih, beliau bolak-balik menerima tamu, saat berbuka beliau hanya sempat sebentar makan kurma dan air, karena setelah beliau memimpin shalat magrib terus banyak tokoh yg berdatangan, ba’da isya & tarawih kami semua menyantap makanan, tapi beliau menerima antrian wartawan dalam & luar negeri yang ingin wawancara.

Tidak terasa airmata ana menetes, alangkah jauhnya ya ALLAH jihad ana dibandingkan dengan beliau, saya masih punya kesempatan bercanda dengan keluarga, membaca kitab dsb, sementara beliau benar-benar sudah kehilangan privasi sebagai pejabat publik, sementara beliaupun lebih berat ujian kesabarannya untuk terus konsisten dalam kebenaran dan membela rakyat. Tidaklah yang disebut istiqamah itu orang yang bisa istiqamah dalam keadaan di tengah-tengah berbagai kitab Fiqh dan Hadits seperti ana yang lemah ini.

Adapun yang disebut istiqamah adalah orang yg mampu tetap konsisten di tengah berbagai kemewahan, kesenangan, keburukan, suap-menyuap dan lingkungan yang amat jahat dan menipu. Ketika keluar dari rumah beliau saya melihat beberapa rumah diseberang yang mewah bagaikan hotel dengan asesori lampu-lampu jalan yg mahal dan beberapa buah mobil mewah, lalu ana bertanya pada supir DR Hidayat : Rumah siapa saja yg diseberang itu? Maka jawabnya : Oh, itu rumah pak Fulan dan pak Fulan Menteri dari beberapa partai besar. Dalam hati saya berkata: AlhamduliLLAH bukan menteri PKS. Saat pulang saya menyempatkan bertanya pada ustadz Hidayat: Ustadz, apakah nomor HP antum masih yang dulu?

Jawab beliau: Benar ya akhi, masih yg dulu, tafadhal antum SMS saja ke ana, cuma afwan kalo jawabannya bisa beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, maklum SMS yang masuk tiap hari ratusan ke saya. Kembali airmata saya menetes. alangkah beratnya cobaan beliau & khidmah beliau untuk ummat ini, benarlah nabi SAW yang bersabda bahwa orang pertama yang dinaungi oleh ALLAH SWT di Hari Kiamat nanti adalah Pemimpin yang Adil. Sambil berjalan pulang saya berdoa : Ya ALLAH, semoga beliau dijadikan pemimpin yang adil dan dipanjangkan umur serta diberikan kemudahan dalam memimpin negara ini. Aaamiin ya RABB.

Penulis: Ust Nabil Almusawa

PKS Pilih Didik J Rachbini karena Ahli Ekonomi



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga nama disodorkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai pendamping Hidayat Nur Wahid, calon gubernur DKI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dalam Pemilihan Gubernur DKI mendatang.
Namun, PKS lebih memilih Didik J Rachbini ketimbang dua nama lainnya. Alasannya, karena Didik dipandang sebagai orang yang paling dihormati dan berlatar belakang sosok profesional di bidang ekonomi.
“Tentu jelas sekali beliau, Alhamdullilah menjadi pasangan yang sangat bagus. Karena beliau adalah seorang yang ahli dalam bidang ekonomi, praktisi bidang ekonomi,” kata Cagub DKI dari PKS, Hidayat Nur Wahid di Jakarta, Rabu(21/3/2012).
Hidayat mengatakan, visi dan misi pasangan Cagub-cawagub DKI yang diusung PKS tidak lain ingin agar Kota Jakarta menjadi pusat kota yang ramah akan kegiatan bisnis dan pendorong perekonomian Indonesia. DKI tidak hanya menjadi ibukota Indonesia semata.
“Dan kita menginginkan Kota Jakarta bukan sekedar Ibukota Indonesia. Tapi juga sebuah ibukota yang bisnis friendly, dimana memang PMA, itu mayoritasnya datang dari Jakarta.”
Lebih jauh mantan Presiden PKS ini menjeaskan nuansa nyaman dan aman di Ibukota akan membuat investasi bisa masuk ke Indonesia, bisnis bisa dikelola dengan baik, dan ekonomi bergerak dengan baik di Indonesia.
“Dia (Didik-red) orang yang ahli di bidang ekonomi untuk hal itu,” pungkasnya.

Pengamat : HNW-DJR Akan Melaju Putaran 2 Pilkada DKI



HNW-Didik J Rachbini 
“Pasangan Ideal : Negarawan – Teknokrat”


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi mengajukan Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid (HNW) dengan Prof. Didik J. Rachbini (DJR) dengan menyerahkan berkas pendaftaran ke KPUD Jakarta (Senin malam 19/3).

Hidayat Nur Wahid bertekad untuk menghentikan segala keluh kesah warga Jakarta selama ini atas kondisi lingkungannya.

"Saya warga Jakarta, saya rasakan duka lara, suka duka nestapa dari warga Jakarta," ujar HNW di kantor DPP PKS, Jakarta, Senin 19 Maret 2012.

Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa dirinya tidak ingin melanjutkan beragam kondisi itu di Jakarta.

"Jakarta adalah ibukota Indonesia. Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara, sangat layak ibukota menjadi berkelas dan terhormat di mata negara-negara lainnya," jelas Hidayat Nur Wahid.

Karena itu, Hidayat Nur Wahid berharap pilkada Jakarta nanti bisa berjalan dengan baik, tanpa ada manipulasi maupun praktek politik uang.

"Demokratis, bermartabat, jangan ada kekerasan, manipulasi, money politic yang akan menghasilkan pemimpin yang kotor," tegas Hidayat.

Hidayat Nur Wahid sudah dikenal publik luas sebagai tokoh negarawan yang bersih, santun, low profile, sederhana dan berintegritas yang mengedepankan moralitas dan kemaslahatan masyarakat luas.

Popularitas dan elektabilitas HNW tidak diragukan lagi. Pada Pemilu 2004 Hidayat Nur Wahid menjadi aleg dapil DKI II yang perolehan suaranya terbesar secara nasional melebihi BPP (Bilangan Pembagi Pemilih), yaitu 262.019 suara.

Sedang pasangan HNW, Prof. Didik J. Rachbini, dikenal sosok profesional yang memiliki kapasitas dalam bidang ekonomi, membuat Didik dinilai PKS tepat mengisi posisi calon wakil gubernur.

"Pemikiran Mas Didik diperlukan untuk pengentasan kemiskinan dan penataan kota," kata Ketua DPP PAN, Bima Arya tentang alasan PKS melamar Didik.

Dengan menggandengkan sosok negarawan dan sosok ekonom teknokrat profesional PKS membuktikan keseriusan untuk memberi yang terbaik bagi warga DKI Jakarta yang sudah bosan dengan berbagai permasalahan dan kondisi yang ada sekarang.

"Kita di PKS yang penting bukan cuma elektabilitas atau popularitas tetapi bagaimana kapasitas mampu menyelesaikan masalah Jakarta yang menjadi cermin bangsa ini. Jadi pasangan ini kita coba pastikan mampu mendeliver janjinya untuk membuat Jakarta menjadi etalase dari Indonesia," ungkap jubir DPP PKS Mardani Ali Sera.

Bagaimana peluang pasangan HNW-Didik J. Rachbini?

Koran Tempo, Selasa (20/3/12)
Dengan adanya 6 (enam) pasangan cagub-cawagub dan aturan khusus di Pilkada DKI dimana pemenangnya harus mendapat suara 50% plus 1 maka diprediksi Pilkada DKI tak mungkin selesai satu putaran.

Beberapa pengamat memprediksi, dari enam pasangan cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta, pasangan Hidayat Nur Wahid- Didik J. Rachbini diperkirakan akan melaju ke putaran 2. Ada yang memperkirakan final putaran 2 adalah HNW vs Jokowi, pengamat yang lain prediksi kans terkuat adalah HNW vs Fauzi Bowo.

Salah satu pengamat politik mengatakan bahwa sosok yang akan mampu memenangkan DKI 1 (berhadapan dengan incumbent) adalah tokoh dengan kapasitas integritas-kapasitas-dan kredibilitas yang melampaui stigma negatif yang telah dikenakan pada partai dan politisi hari ini. Karena sosok yang sedemikian lah yang mampu mengalahkan dashyatnya kekuatan politik uang.

Dengan mlihat figur Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini perpaduan Negarawan-Teknokrat ditambah dengan kekuatan mesin politik PKS yang prima Insya’Allah memudahkan voters Jakarta sebagai publik yang paling well inform dan rasional di republik ini mengantarkan beliau berdua menjadi pemenang dalam pilkada DKI.


Kalau berkunjung ke daerah Tretes, bawalah seikat melati. 
Kalau kepengen Jakarta beres, serahkan saja Hidayat-Rachbini
-Tifatul Sembiring-




___________
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Hidayat Nur Wahid: Alhamdullilah Dukungan Mengalir Deras



TRIBUNNEWS.COM - Hidayat Nur Wahid, calon gubernur DKI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan telah menjalin komunikasi dengan sejumlah elemen dan tokoh masyarakat di Jakarta.

"Semua berjalan baik, komunikasi dengan beragam kelompok masyarakat," demikian mantan ketua MPR ini mengatakan kepada Tribunnews.com, Jakarta, Rabu (21/3/2012).

Komunikasi yang sudah dilakukan adalah dengan kelompok-kelompok suku, profesional, dan tokoh-tokoh yang diakui di Jakarta.

Hasilnya, aliran dukungan pun sudah mengalir kepada dirinya. "Alhamdullilah dukungan mengalir cukup deras baik itu tokoh-tokoh masyarakat, para ulama, ketua-ketua kelompok suku yang ada di Jakarta, kalangan muda, kalangan mahasiswa. Sudah berjalan cukup baik," jelasnya.

Dia menambahkan, jalinan komunikasi dan demokrasi politik yang terjalin terus terpelihara dan dijaga. Sehingga nantinya saat Pemilukada DKI digelar tidak ditemui dan terjadi penyimpangan-penyimpangan.


"Mudah-mudahan itu bisa kita jaga terus secara maksimal. Supaya tidak terjadi sesuatu yang kemudian bertentangan dengan prinsip UU Pemilu supaya tidak terjadi manipulasi, money politic yang merusak sistem dan suasana politik di Jakarta," harapnya.

*http://m.tribunnews.com/2012/03/21/hidayat-nur-wahid-alhamdullilah-dukungan-mengalir-deras

Banyaknya Cagub DKI Untungkan PKS




Banyaknya Cagub DKI Untungkan PKS
Selasa, 20 Maret 2012 19:53 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Islam Universitas Indonesia, Yon Mahmudi, menilai banyaknya pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta 2012 menguntungkan pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini. Banyaknya pasangan calon yang maju kali ini dipastikan sulit untuk memenangkan pemilukada DKI dalam satu putaran.

"Ini menjadi salah satu keuntungan bagi PKS dimana ia memiliki kader yang solid," kata Yon.

Soliditas kader-kader dan simpatisan PKS di Jakarta menjadi salah satu sumber utama dalam meraup dukungan penuh. PKS juga memiliki kaderisasi masa hingga level RW. Mesin-mesin politik-politik ini akan dipanaskan untuk mendukung  Hidayat-Didik dalam pemilukada DKI 2012.

Yon mencontohkan Pemilukada 2007 saat PKS mengusung Adang Daradjatun. Jagoan PKS dikalahkan Fauzi 'Foke' Bowo yang didukung oleh koalisi partai politik. "Meski sendirian, PKS waktu itu suaranya tidak terpaut jauh," katanya.



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan