PKS NEWS UPDATE:
« »

Rabu, 30 November 2011

Dengarkan Suara Rakyat Palestina

Gelombang demokratisasi yang saat ini berlangsung di Timur Tengah berdampak baik bagi perkembangan perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan. Rakyat Palestina harus menyambut angin reformasi yang sedang berhembus di Timur Tengah dengan semangat persatuan dan menghindari perselisihan diantara faksi-faksi perjuangan Palestina.

Gelombang demokratisasi di Timur Tengah atau sering disebut Arab Spring mempunyai kesamaan karakter antara negara yang satu dengan lainnya, yaitu kejatuhan rezim oleh gelombang ketidakpuasan rakyatnya.

Demikian dikatakan Wakil Ketua DPP PKS Bidang Kebijakan Publik, Almuzammil Yusuf dalam deklarasi masyarakat Asia Pasifik untuk Kemerdekaan Palestina (Asia Pacific Community for Palestine) di Marocco House, jalan Tasikmalaya Menteng, Jakarta, Selasa (29/11/2011).

Hadir dalam deklarasi tersebut Suripto dari Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), koordinator AsPac Community for Palestine Bachtiar Nasir, pakar hukum Bambang Widjojanto, Dubes Palestina Fariz Mehdawi, Ketua Harian Komite Nasional UNESCO untuk Indonesia Arif Rahman, perwakilan Walubi, Persatuan Pemuda Katolik, dan sejumlah ormas lainnya.

"Gerakan demokratisasi atau Arab Spring berangkat dari kesamaan, yakni tuntutan agar rezim yang berkuasa harus mendengar suara hati publik. Karena itu faksi-faksi di Palestina, Hamas dan Fatah harus menghilangkan perbedaan. Pemerintah Palestina harus mendengar suara hati rakyatnya, bukan suara Amerika," cetus Almuzammil.

Lebih lanjut Almuzammil mengatakan, Arab Spring menggambarkan suara hari rakyat Arab yang menginginkan keadilan dan kebebasan, serta memberikan kesempatan kepada gerakan-gerakan Islam untuk tampil. Menurutnya, apa yang terjadi di Timur Tengah sangat besar karena ada rekayasa Allah SWT dan memberikan harapan baru bagi perjuangan di Palestina.

"Apa yang terjadi di sana saat ini diluar analisa pakar-pakar politik internasional. Ini sesuatu yang besar karena ada intervensi Allah. Di Mesir, kelompok Islam menang. Di Tunisia, kelompok Islam menang. Di Maroko juga demikian. Kemungkinan di Suriah pun demikian. Karena itu kita harus terus memberikan dukungan perjuangan kepada mereka dan tetap bekerja," jelas anggota komisi I DPR RI ini.

Diluar jazirah Arab, kata Almuzammil, rakyat Palestina bergantung pada dua kekuatan Islam yang besar, yakni di Asia Tengah (Turki) dan Asia Tenggara (Indonesia). Gelombang dukungan dari Turki dan Indonesia akan melengkapi gelombang yang muncul di Timur Tengah untuk menekan Israel. Karena bangkitnya kekuatan Islam di sejumlah negara Arab, lanjutnya, akan memberi tekanan yang semakin kuat terhadap Israel.

"Karena itu kondisi ini harus dimanfaatkan rakyat Palestina untuk memperkokoh persatuan, dan pemerintah Palestina harus mendengarkan suara hati rakyatnya," pungkas Almuzammil.

pks.or.id

Selasa, 29 November 2011

SEMANGAT !!!

“Kalau semangat begini, saya yakin 2012 dakwah akan menang.” Itulah ungkapan yang spontan terlontar dari salah seorang kader PKS di DPC Matraman di sela-sela acara Rapat Kerja DPC PKS Matraman yang dilaksanakan 26-27 November 2011 di Cipanas yang dihadiri 50 orang perwakilan pengurus DPRa dan pengurus DPC.

Terlihat wajah-wajah sumringah dan ceria diantara kader yang mengikuti acara tersebut, bahkan hal itu terlihat pada saat-saat presentasi program dari masing-masing ketua bidang yang mempresentasikan program dan targetnya kepada seluruh peserta yang hadir. Tidak terlihat sedikit pun rasa pesimis dari peserta yang mendengarkannya. Mereka menyimak, mendengarkan, bahkan mereka memberikan masukan dengan masukan yang penuh optimis.

Mari kita kembali pada ungkapan yang tertulis di awal tulisan ini. Ada satu kata kunci disana yang membuat kita optimis akan kemenangan dakwah di Matraman, yaitu “SEMANGAT”. Semangat memang harus senantiasa kita miliki sebagai pejuang, karena tanpa semangat kita akan mengalami kekalahan sebelum bertempur.

Semangat menjadi modal awal dalam mengarungi medan perjuangan yang penuh dengan tantangan yang semakin berat ke depan. Ada beberapa cara ketika kita ingin menguatkan rasa semangat dalam berjuang :

1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT

Mendekatkan diri bisa menjadi sarana kita untuk meningkatkan semangat juang dalam dakwah, bahkan tidak hanya dalam dakwah tetapi bisa juga meningkatkan semangat juang dalam mengarungi kehidupan. Banyak cara dan sarana yang bisa dilakukan oleh setiap pejuang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, diantaranya senantiasa membaca Al Qur’an, berdziki atau mengingat Allah SWT dalam setiap waktu, melakukan ibadah-ibadah nafilah (tambahan) seperti sholat tahajjud, sholat dhuha, puasa sunnah.

Kita sebagai seorang pejuang nilai-nilai kebaikan dituntut untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena beban dan tantang yang akan kita hadapi sangatlah berat sehingga terkadang membuat diri kita menjadi pesimis sampai apatis dalam mengarungi medan perjuangan yang sangat panjang. Mendekatkan diri kepada Allah SWT akan meningkatkan rasa optimis di dalam diri kita. Karena Allah SWT tidak pernah mengingkari janji-Nya untuk memberikan balasan yang lebih baik bagi pejuang-pejuang kebaikan yang ikhlas.

2. Membaca sejarah dan kisah-kisah para pejuang terdahulu.

Cara yang lain untuk meningkatkan semangat juang adalah kita senantiasa membaca sejarah dan kisah-kisah pejuang pendahulu. Membaca kisah-kisah pejuang yang heroik memperjuangkan nilai-nilai kebaikan disertai dengan pengorbanan yang tiada tara demi tegaknya nilai-nilai kebaikan. Ketika kita membacanya, maka akan kita dapati kondisi bahwa diri kita belum ada apa-apa dibandingkan dengan mereka para pendahulu kita. Kesungguhan, keikhlasan, dan pengorbanan kita saat ini masih jauh dibandingkan dengan mereka. Mereka dengan kesungguhannya senantiasa berjuang menegakkan nilai-nilai kebaikan sampai ajal menjemput mereka.

Banyak kisah-kisah para pendahulu dengan kesungguhannya mampu memberikan kemaslahatan untuk Islam seperti Musailamah bin Abdul Malik mampu menaklukkan China, Muhammad bin Qasim bin Muhammad menaklukkan India, Musa bin Nusair dan Thariq bin Ziad menaklukkan Andalusia. Kita bisa mempelajari dan meneladani kesungguhan mereka.

3. Senantiasa berkumpul dengan orang-orang yang berfikiran positif dan optimis.

Terkadang lingkungan mempengaruhi semangat kita. Ketika kita berteman dan berkumpul dengan orang yang optimism maka semangat kita akan meningkat, tapi ketika kita berkumpul dengan orang yang pesimis bahkan apatis, maka semangat kita akan mengendur.

Tidak salah kalau kita senantiasa memperbanyak berkumpul dengan orang-orang senantiasa optimis supaya semangat kita senantiasa terjaga. Karena berkumpul dengan orang yang optimis dan berfikiran positif akan menambah energy sementara berkumpul dengan orang yang apatis dan berfikiran negarif akan menguras energy kita.

Itulah beberapa hal upaya sederhana yang bisa kita lakukan untuk senantiasa mempertahankan semangat kita dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan. Semoga Allah SWT memberikan kepada kita istiqomah hingga akhir hayat.

Oleh : Agus Setiawan

(Sekum DPC PKS Matraman)

Jumat, 25 November 2011

Bergegaslah dalam kebaikan


Islamedia - “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Abaqarah 148)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan fastabiqul khahiraat (bersegeralah dalam berbuat baik).

Imam An Nawawi dalam kitabnya Riyadhush shalihiin meletakkan bab khusus dengan judul: Babul mubaadarah ilal khairaat wa hatstsu man tawajjaha likhairin ‘alal iqbaali ‘alaihi bil jiddi min ghairi taraddud (Bab bersegera dalam melakukan kebaikan, dan dorongan bagi orang-orang yang ingin berbuat baik agar segera melakukannya dengan penuh kesungguhan tanpa ragu sedikitpun). Lalu ayat yang pertama kali disebutkan sebagai dalil adalah ayat di atas. Perhatikan betapa Imam An Nawawi telah memahmi ayat tersebut sebegai berikut:
Pertama, bahwa melakukan kebaikan adalah hal yang tidak bisa ditunda, melainkan harus segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat terbatas. Kematian bisa saja datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Karena itu semasih ada kehidupan, segeralah berbuat baik. Lebih dari itu bahwa kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Karenanya begitu ada kesempatan untuk kebaikan, jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera dikerjakan. Karena itu Allah swt. dalam Al Qur’an selalu menggunakan istilah bersegeralah, seperti fastabiquu atau wa saari’uu yang maksudnya sama, bergegas dengan segera, jangan ditunda-tunda lagi untuk berbuat baik atau memohon ampunan Allah swt. Dalam hadist Rasulullah saw. Juga menggunakan istilahbaadiruu maksudnya sama, tidak jauh dari bersegera dan bergegas.
Dalam sebuah buku tentang kisah orang-orang saleh terdahulu diceritakan salah seorang dari mereka berpesan: maa ahbabta ayyakuuna ma’aka fil aakhirat if’alhul yaum. Wamaa karihta ayyakuuna ma’aka fil aakhirat utrukul yaum (apa yang kau suka untuk dibawa ke akhirat kerjakan sekarang juga. Dan apa yang kau suka untuk kau tidak suka untuk di bawa ke akhirat tinggalkan sekarang juga). Ini menggambarkan sebuah sikap kesigapan dalam memilah dan memilih perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk. Tentu secara fitrah tidak ada manusia yang suka membawa dosa-dosa ke akhirat, kecuali orang-orang yang sudah mati hatinya. Karena itu makna fastabiquu pada ayat di atas memang benar-benar sangat penting -kalau tidak mau dikatakan sebuah keniscayaan- untuk selalu kita amalkan.
Kedua, bahwa untuk berbuat baik hendaknya selalu saling mendorong dan saling tolong menolang. Imam An Nawawi mengatakan: wa hatstsu man tawajjaha likhairin ‘alal iqabaal ‘alaihi. Ini menunjukkan bahwa kita harus membangun lingkungan yang baik. Lingkungan yang membuat kita terdorong untuk kebaikan. Karena itu dalam hadits yang menceritakan seorang pembunuh seratus orang lalu ia ingin bertaubat, disebutkan bahwa untuk mencapai tujuan taubat tersebut disyaratkan akan ia meninggalkan lingkungannya yang buruk. Sebab tidak sedikit memang seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. Karena itu Imam An Nawawi menggunakan al hatstsu yang artinya saling mendukung dan memotivasi. Sebab dari lingkungan yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara istiqamah.
Lebih dalam jika kita renungkan makna ayat fastabiquu kita akan menemukan makna bahwa di mana kita memang harus menciptakan lingkungan. Sebab dalam kata tersebut terkandung makna “berlombalah”. Dalam perlombaan tidak mungkin sendirian, melainkan harus lebih dari satu atau lebih. Maka jika semua orang berlomba dalam kebaikan, otomatis akan tercipta lingkungan yang baik. Karena dalam ayat yang lain Allah swt. berfirman dalam surah Ali Imran,133: wasaari’uu ilaa maghfiratin mirrabbikum di sini Allah swt. menggunakan kalimat wa saari’uu diambil dari kata saa ra’a- yusaa ri’u maksudnya tidak sendirian, melainkan ada orang lain yang juga ikut bergegas. Seperti dhaaraba-yudhaaribu artinya saling memukul. Dalam makna ini tergambar keharusan adanya lingkungan di mana sejumlah orang saling bergegas untuk berbuat baik. Bagitu juga dalam surah Al Hadid, 21, Allah berfirman: saabiquu ilaa maghfiratin mirr rabbikum, katasaabiquu mengandung makna saling berlombalah. Suatu indikasi bahwa menciptakan lingkungan yang baik adalah sebuah keniscayaan.
Langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang baik ini adalah dengan memulai dari diri sendiri dan keluarga. Allah swt. berfirman: quu anfusakum wa ahliikum naaraa. Perhatikan dalam ayat ini, Allah swt hanya focus kepada diri sendisi dan keluarga dan tidak melebar kepada masyarakat luas dan Negara. Mengapa? Sebab inilah jalan terbaik dan praktis untuk memperbaiki sebuah bangsa. Kita harus memulai dari diri sendiri dan keluarga. Sebuah bangsa apapun hebatnya secara teknologi, tidak akan pernah bisa tegak dengan kokoh bila pribadi dan keluarga yang ada di lamanya sangat rapuh.
Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan kesungguhan yang dalam. Imam An Nawawi mengatakan: bil jiddi min ghairi taraddud . Kalimat ini menunjukkan bahwa tidak mungkin kebaikan dicapai oleh seseorang yang setengah hati dalam mengerjakannya. Rasulullah saw. bersabda: baadiruu fil a’maali fitanan ka qitha’il lailill mudzlim, yushbihur rajulu mu’minan wa yumsii kaafiran, ,wa yumsii mu’minan wa yushbihu kaafiran, yabi’u diinahu bi ‘aradhin minad dunyaa (HR. Muslim). Dalam hadits ini Rasulullah saw. mendorong agar segera beramal sebelum datangnya fitnah, di mana ketika fitnah itu tiba, seseorang tidak akan pernah bisa berbuat baik. Sebab boleh jadi pada saat itu seseorang dipagi harinya masih beriman, tetapi pada sore harinya tiba-tiba menjadi kafir. Atau sebaliknya pada sore harinya masih beriman tetapi pada pagi harinya tiba-tiba menjadi kafir. Agama pada hari itu benar-benar tidak ada harganya, mereka menjual agama hanya dengan sepeser dunia.
Uqbah bin Harits ra. pernah suatu hari bercerita: “Aku shalat Ashar di Madinah di belakang Rasulullah saw. kok tiba-tiba selesai shalat Rasulullah segera keluar melangkahi barisan shaf para sahabat dan menuju kamar salah seorang istrinya. Para sahabat kaget melihat tergesa-gesanya Rasulullah. Lalu Rasulullah keluar, dan kaget ketika melihat para sahabatnya memandangnya penuh keheranan. Rasulullah saw. lalu bersabda: Aku teringat ada sekeping emas dalam kamar, dan aku tidak suka kalau emas tersebut masih bersamaku. Maka aku segera perintahkan untuk dibagikan kepada yang berhak (HR. Bukhari).
Dalam perang Uhud, kesigapan untuk berbuat baik seperti yang dicontohkan Rasulullah barusan, nampak sekali di tengah sahabat-sahabatnya. Jabir bin Abdillah meriwayatkan bahwa pernah salah seorang bertanya kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasul, apa yang akan aku dapatkan jika aku terbunuh dalam peperangan ini? Rasulullah menjawab: Kau pasti dapat surga. Seketika orang tersebut melepaskan kurma yang masih di tangannya, lalu berangkat ke tengah medan tempur dengan tanpa ragu, lalu ia berperang sampai terbunuh. (HR. Bukhari-Muslim). Subhanallah, sebuah kenyataan dalam sejarah, di mana umat Islam harus memiliki kwalitas seperti ini.

Wallahu a’lam bishshawab.

Dr. Amir Faishol Fath
http://alhikmah.ac.id

Pemerintah Harus Hilangkan Diskriminasi Status Guru


Jakarta -
Masih adanya kesenjangan pendapatan, tunjangan, dan fasilitas yang diterima oleh guru tidak tetap (honorer), menunjukkan bahwa pemerintah berlaku diskriminatif dengan mengelompokkan status guru.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kemdiknas (sekarang Kemdikbud, red) tahun 2010, pemerintah menggolongkan guru menjadi tiga kelompok, yaitu Guru PNS, PNS Depag, PNSDPK, Guru Bantu, Guru Honor Daerah, Guru Tetap Yayasan, dan Guru Tidak Tetap. Penggolongan inilah yang dianggap berakibat pada perbedaan pendapatan, tunjangan, dan fasilitas yang mereka terima. Hal itu dikatakan anggota Komisi X DPR Raihan Iskandar dalam rilisnya, Jumat (25/11).

"Kesenjangan pendapatan itu misalnya, terlihat dari penghasilan yang diterima oleh guru PNS yang bisa mencapai Rp 6 juta setiap bulan. Di pihak lain, secara kontras, guru tidak tetap (honorer) hanya mendapatkan honor dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang besarnya bervariasi mulai dari Rp 200 ribu/bulan sampai Rp 500 ribu/bulan," ujar ; Raihan.

Padahal, menurut Raihan, tugas yang dilakukan oleh para guru tidaklah berbeda. Para guru memiliki tugas yang sama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Bahkan, Raihan banyak menemukan kasus, misalnya tugas yang seharusnya dikerjakan oleh guru tetap, justru dilakukan oleh guru honorer.

Menurut anggota DPR dari Fraksi PKS ini, masih adanya perlakuan yang diskriminatif juga menunjukkan bahwa pemerintah belum sepenuhnya menempatkan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 2 ayat (1) UU Guru dan Dosen tersebut.

"Pemerintah harus memberikan kesempatan yang sama bagi semua guru, baik guru tetap, maupun honor untuk mendapatkan haknya sebagai tenaga profesional tersebut. Pasal 34 ayat (1) UU Guru dan Dosen tersebut menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat."

Karena itu, anggota DPR Dapil Nanggroe Aceh Darussalam II ini mengingatkan, momentum Hari Guru tanggal 25 November ini, jangan sekadar dijadikan ajang pidato seremonial belaka, tapi harus benar-benar menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menghilangkan kebijakan-kebijakan yang diskriminatif di kalangan guru.


Sumber : jurnalparlemen.com

Gooooooool....!! Hidup Bang Sani !




Demikianlah suatu pekik suara yg keluar dari salah satu peserta saat mencetak gol pada Turnamen Futsal Bang Sani Cup 2011 yang diselenggarakan oleh DPC PKS Matraman.

Acara yang berlangsung pada hari Sabtu, 29 Oktober 2011 bertempat di Lapangan Futsal Leony yang berada di wilayah kecamatan Jatinegara, hal ini dikarenakan di Matraman belum memiliki lapangan futsal yang representatif.

Acara yg dimulai dengan pembacaan tilawah kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua DPC Matraman H. Eko Kusumawan, SE. Dalam Pengarahannya beliau meminta agar Fair Play di junjung tinggi dalam turnamen kali ini agar rasa persaudaraan yang sudah terjalin antara PKS Matraman dan para simpatisan dapat terus ditingkatkan tanpa harus dinodai oleh ulah segelintir orang yang berlaku tidak fair dalam turnamen ini.

Ust. Thalhah Nuhin yang bertindak selaku Fasilitator Pemenangan Pemili (FPP) di wilayah Matraman berkenan membuka Turnamen tepat pukul 07.30 wib. Dalam sambutannya beliau mengingatkan bahwa menang dan kalah adalah hal biasa, kalau bisa di usahakan menang tetapi yang terpenting dalam turnamen ini adalah dapat saling mengenal dan mempererat tali persahabatan di antara para peserta turnamen.

Turnamen yang dibagi dalam 4 Grup ini di isi oleh perwakilan simpatisan dan kader yang berada di wilayah Kecamatan Matraman. Tiap-tiap Kelurahan mengirimkan 2 wakilnya pada turnamen ini.

Akhirnya turnamen yang berlangsung hingga pukul 12 siang ini akhirnya menghasilkan Juara 1 direbut oleh Tim Kebon Manggis 1 diikuti juara 2 oleh Tim Utan Kayu Utara 1 dan juara 3 oleh Tim Utan Kayu Utara 2...
(basri)

TausiyahJumat Oleh @triwisaksana



PKS Jakarta - Jika malam hari dipenuhi dengan banyak kebaikan, maka rasa tenangpun masih menyelimuti hingga pagi hari.. Met pagi semua.. :)

1. Rasulullah SAW: "Bacalah Al Qur'an sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat menjadi syafaat bg pembacanya." (HR. Muslim) #TausiyahJumat

2. Sahabat.. Hadits tersebut menjelaskan salah satu keutamaan dalam membaca Al Qur'an, dimana kelak ia akan menjadi syafaat. #TausiyahJumat

3. Keutamaan lain bagi mereka yg mahir membacanya, akan dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. #TausiyahJumat

4. Sedangkan yang masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran. #TausiyahJumat

5. Untuk mereka yang sudah bisa mempelajarinya dan mengajarkannya kembali, maka ia disebut sebaik-baiknya manusia. #TausiyahJumat

6. Rasulullah bersabda : "Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari) #TausiyahJumat

7. Dahulu, para sahabat senantiasa menghidupkan waktu malam harinya dengan beribadah kpd Allah, membaca ayat2Nya. #TausiyahJumat

8. Dikisahkan pd suatu malam, seorang sahabat sdg membaca Al Qur'an, tiba2 dikagetkan oleh suara kudanya yg bergerak kencang. #TausiyahJumat

9. Lalu ia berhenti membaca Al Qur'an, kuda tsb pun berhenti bergerak. Ketika ia melanjutkan bacaannya, kuda itu bergerak lg. #TausiyahJumat

10. Esoknya sahabat tersebut menceritakan kejadian itu kpd Rasulullah. Mendengar cerita itu, Rasul tersenyum lalu berkata... #TausiyahJumat

11. "... Sesungguhnya malaikat senang mendengarkan bacaan Al Qur'an mu. Mereka datang berbondong2 utk mendengarkan..." #TausiyahJumat

12. "... Mereka memenuhi rmhmu shg tdk ada ruang utk kudamu..." Itulah gambaran bagi mereka yg merdu & khusyuk membacanya. #TausiyahJumat

Sahabat.. Mari kita hidupkan hari2 kita dengan membaca Al Qur'an. Jangan biarkan ia hanya menjadi penghias lemari buku saja. #TausiyahJumat

Jika membacanya saja sudah dipenuhi dengan keutamaan, maka mengamalkannya pasti akan lebih dipenuhi banyak kebaikan.. #TausiyahJumat

Sumber : Islamedia.web.id

Kamis, 24 November 2011

DI ALAM TERBUKA KAMI MENJAMU TOMAS

   



Untuk ke-2 kalinya di bulan Ramadhan tahun ini, DPRa PKS Kayumanis menjamu para Tokoh Masyarakat di sekitar wilayah Kayumanis pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2011.
Para Tokoh Masyarakat yang kami undang adalah yang bermukim di Zona 3 meliputi RW 07,08 dan 09 Kelurahan Kayumanis Kecamatan Matraman Jakarta Timur..
Acara yang berlangsung dihalaman salah satu ketua Rt yaitu Bapak Firdaus {Ketua RT 07/07} berlangsung meriah dengan dihibur oleh Grup Marawis dari Masjid Jami’ Al Mu’minin {RW 09}
Dalam sambutannya, Ketua DPRa Nano Suwarno kembali menegaskan bahwa dari dulu hingga hari kiamat nanti Insya Allah PKS akan tetap selalu Melayani Masyarakat tidak hanya mendekati pemilu saja seperti yang dilakukan oleh partai-partai lainnya.
Acara yang berlangsung selama 1,5 jam dan berjalan dengan penuh keakraban ini juga diisi dengan Tausiyah dari Tokoh PKS Matraman yaitu H. Mahbub, Lc. Dalam tausiyahnya beliau mengingatkan untuk memanfaatkan sebaik mungkin Momentum Ramadhan kali ini dimana setiap kebaikan yang dilakukan oleh Setiap Mu’min di ganjar berlipat2 oleh Allah SWT.
Saat tiba waktu berbuka, kami juga melakukan pengundian Door Prize kepada para Tokoh Masyarakat yang hadir sebagai tanda persahabatan dari kami Para Pengurus DPRa PKS Kayumanis. (basri)



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan