Do’a merupakan hubungan langsung manusia dengan Allah SWT. Hanya Allah yang akan mengabulkan atau menunda do’a hambaNya. Allah tidak mengabulkan do’a kita karena Allah tahu dampak negatif kalau do’a kita dikabulkan. Allah selalu menguji kesabaran hambaNya untuk mencapai sesuatu keinginan. Masalah kita sehari-hari dengan orang lain, keluarga, beban hutang yang menumpuk, merasa dicelakai orang lain, tidak disenangi orang lain, masalah yang tidak pernah selesai mitalah semuanya pada Allah dengan sungguh-sungguh. Jangan meremehkan kekuatan do’a sedikitpun. Kekuatan do’a jauh lebih besar dari usaha yang kita lakukan. Do’a dapat menimbulkan ketenangan luar biasa dalam hati kita. Do’a dapat memberi semangat kita bekerja dan menyelesaikan masalah. Do’a merupakan kekuatan luar biasa yang sangat mempengaruhi seseorang dalam aktifitas sehari-hari. Terkadang seseorang sangat bersemangat ketika do’anya dikabulkan oleh Allah SWt. Terkadang seseorang sangat kecewa ketika do’anya tidak dikabulkan oleh Allah SWT, sehingga enggan untuk berdo’a. Orang yang tidak mau berdo’a dikatakan sombong oleh Allah.
firman Allah ta'aala :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
" Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (dari enggan berdo'a kepadaKU), akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (TQS. Al-Ghofir / al-Mukmin [40] : 60)
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاس
" Sombong adalah menolak kebenaran (yang datang dari Allah), dan meremehkan manusia." ( HR. Muslim no: 131, Sunan Abu Dawud no: 3569, Musnad Ahmad no: 3600).
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
" .. Tidak akan masuk surga, siapa saja yang ada di dalam hatinya sifat sombong meskipun hanya sebesar biji dzarroh (biji sawi).. (HR. Muslim no: 131)
Allah pasti mengabulkan permintaan hambaNya. Untuk jangan malu, takut, atau malas berdo’a. Mintalah semuanya pada Allah baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Mintalah apasaja kepada Allah baik materi maupun non materi.
Sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ
"Tidak ada seorang muslim-pun yang meminta kepada Allah atas suatu do'a yang di dalamnya tidak ada suatu dosa dan tidak pula memutus shilaturahim, kecuali Allah akan mengabulkan salah satu dari tiga hal, yakni : a). bisa jadi Allah akan mempercepat terkabulnya do'a itu saat di dunia, b). atau Allah akan menahan terkabulnya do'a tersebut untuk diberikan kepadanya di akhirat, c). atau bisa jadi Allah akan menjauhkan keburukan yang akan menimpanya, sesuai dengan kadar do'anya. Para sahabat bertanya : " Kalau begitu kami akan memperbanyak do'a. " Rasuulullah bersabda : " Allah ta'aala akan lebih banyak lagi (mengabulkannya). (Musnad imam Ahmad no: 10709)
Allah memberikan hak khusus pada orang-orang tertentu dalam berdo’a. Allah akan mengabulkan do’a orang-orang tersebut, yaitu pemimpin yang adil, orang-orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan orang-orang yang dizalimi.
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasuulullah menjawab dalam hadits yang panjang… kemudian Beliau juga bersabda :
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
".. Ada tiga orang yang do'anya tidak akan ditolak: a). Do'a pemimpin yang adil, b). Do'a-nya orang berpuasa sampai ia berbuka, c), Do'a orang yang didzolimi. Do'a atas tiga jenis orang itu, Allah akan mengangkat do'anya hingga di atas awan, dan akan dibukakan pintu pintu langit. Kemudian Tuhan, arRabb 'Azza wa Jalla berfirman : " Demi kemuliaan-KU,.. Sungguh,.. pasti aku akan menolong-mu kapan saja." (Sunan at-Tirmidzi no: 2449, imam Ahmad no: 7700,)
Untuk marilah kita menata do’a-do’a kita kepada Allah. Dengan bahasa apapun. Ingat Allah Maha mengetahui hamba-hambaNya. Jangan takut berdo’a bukan dengan bahasa Arab.Berdo’a bahasa arab hannya dilakukan pada saat sholat, ketika diluar sholat berdo’alah sesuai bahasa yang mengerti, seperti bahasa indonesia, bahasa melayu, dan bahasa lainnya. Berdo’alah dengan bahasa yang kita mengerti, pasti Allah Maha Memahami.
Waktu dan tempat berdo’a hendaklah kita perhatikan agar do’a kita maksimal, khusuk, dan dikabulkan oleh Allah, yaitu : ketika sujud, setelah selesai sholat fardu, saat berada di Padang Arafah, saat berada di Multazam, dan diakhir malam.
Dalam suatu riwayat melalui Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاء
"Posisi seorang hamba yang paling dekat dengan Rabb-nya, adalah pada saat ia sujud, maka perbanyaklah do'a pada saat sujud." (HR. Muslim no: 744),(Sunan Abu Dawud : 741),(an-Nasaai : 1125)
Abu Umamah radhiyallahu 'anhu menuturkan, bahwa Rasuulullah shollallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya, :
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ ؟
" Yaa Rasuulallah,.. do'a manakah yang paling didengar oleh Allah ta'aala ?
Rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab :
جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ
" Ber-do'a di akhir tengah malam, dan setelah sholat wajib." (Sunan at-Tirmidzi : 3421), Abu 'iisa at-Tirmidzi menyatakan hadits ini hasan.
Semoga kita menjadi hamba-hamba yang selalu berdo’a dan berharap hanya kepada Allah SWT. Amiiin.
Abu Muthmainnah
0 komentar:
Posting Komentar